Santri Annuqayah itu Wartawan, Barokah Bonusnya !
4725 View
Oleh : Abdul Warits*
Tulisan ini berawal dari salah penyataan dosen di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah Fakultas Ushuluddin. Suatu ketika beliau bertanya kepada mahasiswa.”Apa perbedaan wartawan dengan ilmuan?” Banyak mahasiswa yang kebingungan menjawab pertanyaan ini. Kemudian, beliau menjawab bahwa kalau ilmuwan itu mendalami satu bidang keilmuan tetapi mendalam. Akan tetapi, kalau wartawan itu mendalami semua bidang keilmuan tetapi tidak mendalam.
Lalu, kita amati di PP. Annuqayah dengan seksama. Sesuai dengan penamaan pesantren “Annuqayah” yang diambil dari kitab itmamut dirayah. Ada 14 disiplin ilmu dalam kitab tersebut. Di PP. Annuqayah, semua bidang keilmuan sudah tersaji di hadapan kita; dari bidang kitabiyah, bahasa Arab, Bahasa Inggris, Tulis menulis, sanggar, seni, organisasi dan beberapa bidang keilmuan lainnya. Hanya saja, tinggal kita saja sebagai santri yang ingin mendalaminya. Mau apa tidak ? barangkali kalau hanya diam tanpa mencari kepada orang yang ahli di bidangnya kita tidak akan menemukan apa-apa di Annuqayah. Silahkan cari sendiri petunjuknya.
Salah satu solusinya adalah masuk organisasi pengembangan keilmuan dalam bidang apa saja atau mencari guru yang bisa membimbing dirinya agar terus berkembang dalam bidang pengalaman dan pengetahuan kita. Sebab, pengetahuan dan pengalaman harus bisa kita seimbangkan untuk bisa terjun ke dunia masyarakat nanti.
Hari ini, sebuah barokah bahwa santri Annuqayah itu memang selalu disibukkan dengan aktivitas organisasi—dari organisasi pesantren hingga organisasi daerah santri. Sehingga, hal ini juga berdampak kepada efektivitas belajarnya selama berada di pesantren. Tetapi, kita tidak boleh juga mengabaikan organisasi sebab dari organisasi pengalaman itu ada sehingga pengalaman menjadi guru yang terbaik bagi kita. Pengalaman mungkin tidak akan kita dapatkan di buku-buku dan dunia sekolah apalagi kuliah. Sebab sejatinya manusia adalah “produk organisasi”.
Dengan adanya berbagai aktivitas organisasi barangkali efektivitas belajar di Annuqayah akan kurang. Tetapi, jika amanah itu dilimpahkan kepada seorang santri, maka lakukanlah dengan baik sebab disitulah sebenarnya kita diajari bagaimana menjadi orang yang berpengalaman dan bisa terjun ke dunia masyarakat dengan baik. Di sini organisasi menjadi jalan untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki walaupun sedikit adanya dengan kapasitas masing-masing individu.
Kesimpulannya, jika seorang wartawan hanya mendalami semua bidang keilmuan tetapi tidak mendalam. Itu cocok dengan keadaan santri Annuqayah. Tetapi, alangkah lebih baiknya jika pengetahuan mendalam dan banyak pengalaman lagi. Lalu, apakah salah jika banyak pengalaman dan sedikit pengetahuan karena aktif di berbagai organisasi?. Ini tidak salah. Yang lebih baik lagi, banyak pengetahuan dan pengalaman lalu ilmunya barokah kepada dirinya dan lingkungannya, termasuk juga masyarakatnya, kelak. Hanya saja, kita perlu banyak berdoa, meskipun ilmu sedikit semoga bonusnya itu barokah. Selamat hari pers nasional 2020 ! Tabik!
*Masih menjadi santri abal-abal menjelang Sarjana.