- Histori Lembaga
Pesantren adalah sumber peradaban Islam. Di dalamnya terdapat tempat yang sarat akan ilmu-ilmu klasik dan ritual-ritual yang agung. Keberadaan pesantren menasbihkan dirinya sebagai warisan khanazah tradisi Islam dan yang khas Indonesia menjadi bukti bahwa perannya selama ini dalam mentransformasikan nilai-nilai Keislaman sungguh vital dan srategis. Kini di usianya yang hampir kurang lebih enam abad, pesantren tetap menjadi simbol bagi suatu lembaga pendidikan tradisional Indonesia sekaligus membuktikan adaptabilitas dan akseptabilitas pesantren dalam menyongsong perubahan zaman, hal ini sejalan dengan kaidah yang sering dilontarkan oleh para ulama’ “al-muhafadatu ‘ala qadimis shaleh wal akhdu bi al jadidil ashlah”.
Sebagaimana di tempat pendidikan lainnya pesantren juga menyediakan berbagai aktifitas yang menunjang pengembangan bakat santri sehingga ketika santri kembali ke masyarakat diharapkan memiliki kreatifitas di bidang masing-masing, karena diakui atau tidak seseorang yang memiliki kreativitas relatif mudah diterima oleh masyarakat. Sehingga kontribusi keilmuan Islam akan senantiasa mengalir tanpa ada kebekuan yang tersendat dalam mentransfer ilmu keagamaan yang selama ini relatif ‘gengsi’ bagi sebagain masyarakat muslim dalam meng_upgrade keilmuan tersebut. Padahal sejatinya, ilmu agama dan ilmu dunia merupakan satu-kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Semua ilmu dari Tuhan dan akan bermuara pada Tuhan. Life is Journey, from Allah to Allah…
Organisasi merupakan lembaran buku yang terbuka. Dengan ber-organisasi kita akan mengembangkan human skill, conceptual skill dan leadership skill sehingga mulai saat ini kita dapat memprediksi posisi mana yang sangat tepat buat kita ketika terjun langsung dalam kehidupan yang lebih nyata (masyarakat). Organisasi merupakan suatu komunitas yang menyusun program kerja dan kegiatan-kegiatan demi terwujudnya cita-cita bersama. Cita-cita tidak akan dapat dicapai tanpa adanya planning_ perencanaan yang matang dari sebelumnya. Untuk itu dibutuhkan pengurus yang bertugas untuk menyusun program serta mengatur seluruh peserta yang tergabung dalam organisasi tersebut. struktur Kepengurusan meliputi ketua, sekretaris, bendahara dan beberapa organ lain sesuai dengan kebutuhan dalam organisasi.
Lembaga Daarul Qur’an (DQ) merupakan salah satu lembaga semi otonom yang berada di bawah naungan PP. Annuqayah Lubangsa Putri yang konsen dalam bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Al Qur’an. DQ yang masih dikatakan berusia jagung selalu berupaya untuk menjadi wadah bagi santri yang ingin mendalami Ilmu-ilmu tentang Al Qur’an seperti Tahsinul Qira’at, Tartil, Tilawah, Syarhil maupun lainnya.
Lembaga ini digagas atas asas keresahan yang selama ini dirasakan oleh orang-orang yang sangat perhatian terhadap potret pembacaan al Qur’an santri Lubangsa Putri yang ‘apa adanya’. Disamping itu ironis sekali apabila sebesar pesantren Lubangsa Putri tidak memiliki lembaga khusus di bidang Al Qur’an karena Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) telah menjadi agenda besar tahunan Nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (PEMDA) di wilayah Indonesia. Di usia DQ yang masih berusia jagung mungkin terlalu idealis apabila bermimpi diantara salah satu dari penghuni DQ dapat berpartisipasi dalam ajang bergengsi tersebut, namun bukan berarti hal itu tidak mungkin terjadi.
Oleh sebab itulah pada tanggal 14 April 2014 telah direstui oleh Pengasuh Muda Lubangsa Putri untuk mendirikan lembaga tersebut dengan didukung oleh fasilitas gedung yang strategis yang akan diperjuangkan oleh beberapa pihak, yaitu Hikmatun, S.Ud, Sa’idhatul Mardiyah, S.Th.I, Muftaridatul Rohinah, Wiam AS, Wafa’ As dan Raudhatul Jannah. Dengan Bismillah dan komitmen bersama untuk melahirkan generasi Qur’ani kami optimis dengan situasi dan kondisi apapun.
Banyak angin miring tentang adanya lembaga tersebut, disebabkan beberapa alasan tertentu lembaga Al Qur’an ini tidak seperti lembaga al Qur’an pada umumnya yang fokus pada Tahfidzul Qur’an, sehingga mau tidak mau kami harus berfikir panjang dan extra untuk menemukan apa yang akan kita fokuskan di lembaga Al Qur’an ini. Akhirnya dengan rapat yang tiada henti yang menghabiskan waktu panjang serta pemikiran yang sangat lama kami menemukan satu hal yaitu menggerakkan anggota Daarul Qur’an untuk mengaji dengan tartil agar lantunan ayat-ayat Tuhan lebih indah untuk di dengar dan diresapi.
Pada akhirnya kami melanjutkan kisah perjuangan tersebut dari pembukaan pendaftaran, her_registrasi sampai pada penamaan lembaga yang disepakati bersama yaitu Daarul Qur’an (DQ) yang artinya rumah al qur’an. Semoga lembaga ini benar-benar menjadi rumah yang akan mencetak generasi Qur’ani nan senantiasa membaca dan mengkaji ayat-ayat Tuhan dengan harapan menuju cinta ilahi.
- Visi dan Misi
Visi
Menciptakan generasi qur’ani berpaham Ahlu Al- Sunnah wa al-Jama’ah (Aswaja)
Misi
- Membentuk kepribadian qur’ani
- Meningkatkan keterampilan kefashihan dan kreatifitas membaca al-qur’an
- Mewujudkan tutorial keal-qur’anan
STRUKTUR DAN PERSONALIA PENGURUS | ||
LEMBAGA SEMI OTONOM (LSO) | ||
DAARUL QUR’AN (DQ) | ||
PONDOK PESANTREN ANNUQAYAH LUBANGSA PUTRI | ||
MASA BAKTI 2022-2023 M. | ||
Pelindung: | Pengasuh PP. Annuqayah Lubangsa Putri | |
(Nyai Shafiyah A. Win) | ||
Penanggungjawab Umum: | Ketua PP. Annuqayah Lubangsa Putri | |
(Faizatin, M.Pd) | ||
Penanggungjawab Khusus: | Bendahara PPA. Lubangsa Putri | |
(Nafhatul Khair) | ||
Musytasyaroh: | Nyai Shafiyah A. Win | |
Murafiqah: | Sri Riani Wulandari | (Dasuk) |
Siti Ruqoyyah | (Batu Putih) | |
Nadhifatut Thaharoh | (Bluto) | |
Raisah: | Imroatul Imaniyah | (Gapura) |
Naibatur Raisah: | Waqi’atur Rahma | (Dungkek) |
Sikritirah: | Arina Maulidia | (Bondowoso) |
Naibatus Sikritirah: | Faiqoh Bariroh | (Gapura) |
Aminatus Shunduq: | Qurratul Aini | (Pasongsongan) |
Al-Aqsam: | ||
Attarqiyah Wa Attanmiyah: | Siti Nor Qamariyah | (Dungkek) |
Dina Raudhatul J. | (Bluto) | |
Novi Aminatus S. | (Pragaan) | |
Nailatul Fitriyah | (Batang-Batang) | |
Nuri Syamilah Putri | (Ganding) | |
Alfan Wal Ibtikar: | Ida Romlah | (Ambunten) |
Ayu Qamariya | (Batang-Batang) | |
Nabila an-Nufus | (Dungkek) | |
Nur Diana | (Rubaru) | |
Herawati | (Pasongsongan) | |
Al Muraqabah Al-Amniyah: | Sertufil Laili | (Gapura) |
Munawaroh | (Dungkek) | |
Sofiyatun | (Gapura) | |
Maulidatul Fitriyah | (Kadur) | |
Naufilah | (Gapura) | |
Al-Ubudiyah: | Mutmainnah R | (Lenteng) |
Nur Rohma | (Gapura) | |
Fitratul Maulina | (Gapura) | |
Anis Sofilah | (Manding) | |
Ilfatur Roziqah | (Pasongsongan) |