Visi : Mampu berbahasa Inggris (speaking dan grammar) serta berakhlakul karimah.
Misi : a. Membiasakan berbicara Bahasa Inggris setiap hari
b. Memberikan pendidikan, pengajaran, dan pemahaman Bahasa Inggris
c. Menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah
3. Tujuan : Tujuan didirikannya lembaga BPBA Bidang Bahasa Inggris secara umum adalah untuk mengembangkan bakat dan skill santri dalam mengenal dan mengetahui lebih jauh Bahasa Inggris sebagai Bahasa asing dan Bahasa internasional.
KELEMBAGAAN
Secara struktural kelembagaan BPBA Bidang Bahasa Inggris adalah salah satu unit yang dinaungi oleh PP. Annuqayah daerah Lubangsa seksi Pendidikan, Pengajaran dan Pengembangan Keilmuan (P2PK). Pada mulanya, BPBA Bidang Bahasa Inggris digagas pertama kali oleh tiga santri Lubangsa; Khalqi Kr (asal Gapura), Muslim (asal Ambunten), dan Kamil (asal Lenteng). Pada saat itu bukan hanya terbatas pada pengembangan Bahasa Inggris saja, melainkan juga terdapat Bahasa Arab dan Bahasa Jerman.
Yang dahulu hanya 3 kali tatap muka dalam seminggu, lembaga ini sekarang sudah diformat dengan adanya asrama yang dapat menampung sebagian santri untuk terus belajar Bahasa Inggris secara maksimal (setelah tahun 2010). Tentunya setelah mendapat rekomendasi dari pengasuh Drs. KH. A. Warits Ilyas disertai beberapa pertimbangan yang matang, seperti pentingnya pembudayaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Ini sebuah bukti bahwa BPBA Bidang Bahasa Inggris terus memperbaiki sistem yang ada dengan adanya peningkatan dari tahun ke tahun.
Berselang 17 tahun diadakannya asrama, tepatnya pada tahun 2017 BPBA Bidang Bahasa Inggris resmi menambah dua asrama sesuai dengan instruksi dari pengurus yang menaungi. Satu asrama untuk SLTA/Sederajat dan satu asrama lagi untuk SLTP/Sederajat yang masih tetap dipertahankan sampai tahun ini. Berbeda dengan sebelum 2017 yang mencampuradukkkan antara semua tingkatan sekolah formal.
Lain-lain
Pesantren yang merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang sampai detik ini masih tetap melaksanakan perannya yang vital dalam membentuk kader bangsa yang berakhlak mulia dan tafaqquh fi al-din. Karena pendidikan dan pengajaran yang disediakan oleh pondok pesantren memang sangat cocok dengan kondisi masyarakat saat ini. Sebagai bukti kongkrit bahwa pondok pesantren selalu menjadi pilihan utama masyarakat untuk mendidik putra-putrinya yaitu, salah satunya, pondok Pesantren Annuqayah yang sejak awal didirikan pada 1800-an hanya beberapa santri saja yang mondok. Namun, kini telah ribuan santri yang berasal dari berbagai kota di Indonesia.
Sebagai pondok pesantren federasi, Pondok Pesantren Annuqayah sangat menghargai keberagaman. Di antara sekian banyak pondok pesantren daerah, sangatlah sulit ditemukan kesamaan baik dari segi manajemen kepengurusan, pendidikan, dan lain sebagainya. Pondok Pesantren Annuqayah ini tidak hanya berfokus pada ilmu keagamaan saja, tetapi juga menyediakan berbagai perangkat ilmu pengetahuan umum. Hal tersebut dapat diketahui dari beragamnya pendidikan mulai dari jurusan keagamaan, kebahasaan hingga sains dan teknologi.
Lubangsa, salah satu pondok pesantren daerah yang telah lama mengembangkan pendidikan umum sebagai respon untuk selalu menyesuaikan diri terhadap berkembangnya zaman. Pondok Pesantren daerah Lubangsa ini juga telah merekomendasikan berbagai klub untuk mengembangkan bakat dan skill santri diantaranya, lembaga pengembangan ilmu kitabiyah dan pengembangan bahasa asing hingga mewadahi para hafiz Al-Qur’an. Klub-klub tersebut dinaungi oleh pengurus seksi Pendidikan, Pengajaran dan Pengembangan Keilmuan (P2PK). Tak terkecuali Biro Pengembangan Bahasa Asing (BPBA), semisal, yang terdiri dari dua bidang bahasa, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.
Lembaga Bahasa ini memiliki peran yang sangat penting bagi perjalanan dan berlangsungnya pendidikan di Annuqayah secara umum, di Lubangsa khususnya. Karena, sangat penting keberadaanya untuk menghasilkan santri yang kompeten di bidang kebahasaan dan juga agar output yang dihasilkan oleh pesantren tidak selamanya dinilai terbelakang berdasarkan semakin pesatnya perkembangan zaman. Maka hal inilah yang menuntut kami selaku pengurus BPBA Bidang Bahasa Inggris untuk selalu berinovasi dalam memberikan pendidikan, pengajaran dan pembudayaan berbahasa Inggris yang baik kepada santri yang menjadi anggota BPBA Bidang Bahasa Inggris maupun santri yang berkomitmen untuk belajar Bahasa Inggris, sebagaimana yang diketahui bahwa Bahasa Inggris sebagai bahasa yang kedua (second language) dan bahasa internatisional (international languae).