Historiografi 6 Februari 2016 M.

:Nyai Khothibatul Ummah A. Win

(1)

Kami temui aroma Februari kembali mengisahkan pelepasan

Yang sangat berat untuk di lupakan

Siang dan malampun berwajah muram

Atas kepulangan keduakali terkemas dalam tubuh sabtu

Jadi pedoman pemangku kelebat masa yang akan datang

Bagi sanak maupun didikan yang ditinggal

Sementara itu langit juga menangis kehilangan

Menyumbangkan bekal selamat sampai tujuan

(2)

Rubuhlah pengumuman

;Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun

Tersiar kabar desa sampai kota

Manakala satu timbang satu ikut mengenyam habis-habisan kabar terbaru

Pada tempat dimana semua orang akan menemui pengadilan

Atas keranda biru ajungkan; tiada tuhan selain yang satu

Pasti kita akan tinggal dan sama menikmatinya

Yang terakhir menjadi kekekalan tak ada pembanding kehidupan lain

(3)

Setelah kabar pembuka dari pertempuranmu

Melawan dua janji antara pertahanan dan lepas tangan

Kami saling membuka lembaran baru

Pada catatan kepulangan tanpa di sangka secepat itu akan berlalu

Juga angin menyatu lautan yasin terdengar dari berbagai penjuru

Menyeru nama yang tak asing didamba

Atas kepulangan yang baik rupa

Dan luar biasa pekat bunga yang tercium dimana-mana

(4)

Sampailah pada pagar pembatas kami tak puas membunuh rindu

Pada ayat Al-Qadr kami urungkan bersama

Terkemas bersama pada gerimis tempo tautan

Lekas tujuh langkah menuju kepergian dalam pemeriksaan

Semoga saja ketenangan menyertaimu

Annuqayah, 06-10 Februari 2016 M.

Melati Berduri

:Perempuan Matahari

/I/

Dari kedalamanmu aku jumpai semerbak harum yang merekah

Menjumpaimu sampai waktu pecah

Dari keringat yang melampaui percaya sebelum tiba diberanda

Adakah musim ini rasa harum dari tanah hanya sementara

setelah restu belum juga membangun rumah teman

Pada rangkaian peristiwa

Sampai tumbangnya tubuh yang didamba

/II/

Setiap hari aku sirami wajahmu dengan doa

Apabila usia masih berumur tegab

Menunggu kabarmu sudah elok atau masih tajam

Aku harap kediamanmu ditempat yang rendah

Semoga segera berwajah cantik dan menawan

Bukan menawan namun kejam

/III/

Melati berduri, wajah dan harummu merangkap mati

Lubangsa, 01 Maret 2016.

Gerbang Pembuka

(Episode Lampu Merah Ke-1)

/I/

Semuanya harus istirahat melepas penat

Dalam pencarian menuju selamat

Pada persimpangan yang dinanti semua penikmat

Jadi harap berhari telah termuat

Atas perintah yang telah ternobat

Dengan aturan rambu-rambu sampai dimana tempat paling tepat

Maka kita telah sepakat

Bahwa kita akan segera berjumpa meninggalkan yang lagau

/II/

Itulah sebutan nama Gerbang tak asing bagi para penghuni

Berbagai gambut mengenalkan kehidupan juga keindahan dari sudut tak bertepi

Menyelamati langkah silaturrahmi

Menyatu antara sanak yang jauh lagi terkebumi

Begitu ramai dan elok sekali

Birunya menampung hormat tak kenal alamat

Ingin aku tinggali berhari-hari

Menyetubuhi  yang lalu sudah lama tak bertemu

Setelah beberapa jarak mengajak berhimpitan

Baru aku rasakan perbedaan antara bijanaku dengan ruang baru

Samping, kiri berpindah tempat mengadu

Barulah lahir elegi diantara batu-batu yang menjadi dinding

Pada muasal cerita tempo berdarah-darah

Semoga di sini akan tetap tersumpal masa

Tempat bermain, mengajak yang lewat

Seperti pertemuan asal-muasal kita berdua berjumpa

Pada gemelitik angin yang menyertai

Jadi hormat dan tunduk  mengabdi bagi diri

Lubangsa, 02 Maret 2016.

____________________________________________

*Asrori SF. Lahir di desa Basoka Indah Rubaru, beberapa karyanya telah termuat diberbagai media Lokal dan Nasional. Diantara beberapa puisinya terantologi di Rumah Kata Kita dengan tema ‘Bebas’ dan ‘Aku’ 2016. Genom dengan tema ‘Pohon’ Yogyakarta 2016. Ellunar dengan tema ‘Kembang Api’ 2016. Dan beberapa majalah diantaranya, Mu’jizat, Muara, Tafakkur, Buletin Kompak. dll. Aktif diberbagai komunitas diantaranya; Komunitas Tanduk Payung (KTP), Komunitas Pecinta Sastra Pantura (K-One), Aliansi Jurnalis Muda Ikasaputra (AJMI), Sanggar Aids, Sanggar Andalas. Serta Pemimpin Redaksi Koran Lubangsa ’16-’17, Koord. Kesenian Iksaputra, Kesenian angkatan Paser Komisariat Guluk-guluk dan Ketua UKPP ’15-’17.