Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Berlangsung Khidmat dan Meriah di PP. Annuqayah daerah Lubangsa
6309 View
Lubangsa-(13/04/2018) Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) dalam rangka Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang bertepatan pada tanggal 27 Rajab 1949 H, berlangsung khidmat dan meriah di PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Acara yang dilaksanakan oleh Pengurus Seksi Pembinaan dan Penerangan Organisasi (P2O) malam Sabtu (13/04/2018) terlaksana dengan sukses, sesuai harapan bersama yang bertempat di depan Masjid Jamik Annuqayah. Acara ini dimulai setelah shalat isya’ berjama’ah yang diawali dengan penampilan Hadrah Al-Banjari Nurul Fata. Para santripun sangat antusias menyimak lagu-lagu yang disenandungkan oleh personel Hadrah Al-Banjari Nurul Fata. Penampilan mereka cukup menghibur para santri sebelum memasuki acara inti. Mereka membawakan beberapa bait lagu tentang kisah suka dan duka perjalanan Nabi Muhammad SAW, selama berdakwah memperjuangkan Islam.
Selanjutnya, acara resmi dibuka langsung oleh Asrori SF sebagai pembawa acara (Master Of Ceremony (MC), red) malam itu. Acara pertama langsung dimulai dengan pembacaan ummul quran bersama yang diikuti oleh semua hadirin pada malam itu kemudian dilanjutkan dengan memasuki rentetan acara kedua yaitu lantunan ayat-ayat suci Alqur’an yang dilantunkan oleh A. Rofik, santri asal Kalimantan. Berlanjut ke acara yang ketiga yaitu sambutan Pengasuh PP. Annuqayah daerah Lubangsa yang diwakili oleh Penasehat PP. Annuqayah daerah Lubangsa, KH. Muhammad Shalahuddin, M. Hum. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, “kegiatan ini bagi santri barangkali menambah tanggal liburan. Tetapi, jangan sampai dijadikan liburan karena santri sudah sering liburan, dan ini patut disyukuri. Jadikanlah acara ini sebagai sarana kita mengingat, berzikir di hari Isra’ Mi’raj ini, momentum sekaligus monumen untuk kita kembali menghitung tugas-tugas kita” pungkasnya meluruskan niat santri dalam melaksanakan momentum peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Beliau juga menyampaikan banyak terimakasih kepada para undangan dan masyarakat sekitar yang telah memenuhi undangan Pengurus PP. Annuqayah daerah Lubangsa, terutama kepada KH. Ilyasi Siraj yang berkenan memberikan arahan dan tausiyah kepada para santri Lubangsa.
Acara demi acara terus berlalu hingga tiba pada acara inti malam itu, yaitu ceramah umum keagamaan. Dalam ceramah tersebut diisi langsung oleh KH. Ilyasi Siraj, Pengasuh PP. Nurul Islam, Bluto, yang masih mempunyai ikatan famili dengan Pengasuh PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Beliau menyampaikan beberapa hal dan hikmah dari adanya peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Salah satunya beliau menekankan terhadap pentingnya shalat bagi santri, terutama shalat berjamaah, “Isra’ Mi’raj ini adalah bentuk mukjizat kepada nabi Muhammad SAW, sehingga tak salah, barang siapa yang beramal pada malam isra’ mi’raj pahalanya sama dengan berperang di jalan Allah.” Tuturnya kepada seluruh Hadirin.
Beliau juga menambahkan bahwa pentingnya menanamkan keimanan terutama kepada santri. Sebagaimana dalam peristiwa Isra’ mi’raj, keimanan umat Islam diuji ketika itu dan hanya sahabat Abu Bakar As-Shiddiq saja yang percaya terhadap peristiwa yang dijalani oleh Nabi Muhammad selama satu malam. Maka, hikmah yang dapat diambil adalah seseorang yang ingin melaksanakan shalat bergantung kepada kualitas keimanannya, “mun e pesantren enteng abejeng, mun mole tolos tak abejeng” ungkapnya dalam bahasa Madura.
Selain itu, beliau mengingatkan bahwa santri mempunyai beberapa tugas yang harus dipenuhi. Salah satunya tentang kebersihan bahwa kebersihan seharusnya adalah kesadaran kolektif (kelompok) sebagai implementasi dari praktik wudhu’ yang biasa dilaksanakan oleh santri saban hari. Oleh karena itu, beliau memberikan arahan bahwa semangat nyantri adalah kunci manjadi muslim sejati. Seusai beliau memberikan tausiah kepada para santri, para hadirin berdiri untuk melantunkan Shalawat Qiyam bersama yang langsung dipandu oleh Hadrah Nurul Fatah.
Acara yang terakhir adalah penutup yang diisi dengan pembacaan doa bersama. Dalam hal ini, dipimpin langsung oleh, K. Abd. Wafi Nuh. Namun, sebelum membaca doa, beliau memberikan suntikan motivasi kepada para santri bagaimana agar doa yang dipanjatkan cepat terkabulkan, “mun dua’na sampeyan ceppete katarema kodu lakone telo’ perkara: 1. Paperna e ponduk 2. Shalat berjamaah ta’ usa paksa 3. Lebur ngaji Qur’an. (kalau doa kalian ingin cepat dikabulkan, maka tiga perkara harus dilakukan : 1. Betahlah di Pesantren 2. Shalat berjamaah tidak usah dipaksa 3. Senang mengaji Al-qur’an)” Pungkasnya.
Acara malam itu berakhir pada pukul 23.00 WIB. Langit masih bercahaya. Para santri kembali ke biliknya masing-masing agar segera memulai mimpi-mimpinya untuk masa depannya kelak. Semoga. Amin.(*)
Penulis : Abd. Malik Editor : Abd. Warits