Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin Meresmikan Laboratorium Sampah
6192 View
Lubangsa_Wakil Presiden Republik Indonesia Prof KH Ma’ruf Amin meresmikan program Lubangsa Ekopesantren Mandiri Atasi Sampah (EMAS) pada lawatannya ke Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa (09/08). Program pengelolaan sampah mandiri, bertanggung jawab dan berkelanjutan yang dicetuskan Laboratorium Sampah UPT Jatian tersebut mendapat apresiasi dari orang nomor dua di Indonesia itu.
Dilansir dari Nu Online, dalam silaturahmi ke Pondok pesantren Annuqayah daerah Lubangsa, Guluk-guluk, Sumenep, Wapres KH Ma’ruf Amin mengapresiasi pengelolaan sampah di beberapa pondok pesantren di Pulau Madura, terutama di ponpes Annuqayah. Sampah yang terkelola secara baik dan bisa menjadi benda berharga atau bahkan berdaya jual, mampu setidaknya mengatasi masalah sampah yang telah mendunia, “di pesantren Annuqayah terdapat laboratorium sampah yang bisa memilah sampah yang layak dijadikan benda yang bernilai ekonomis,” ujarnya saat memberi sambutan di hadapan masyayikh.
Ikhtiar mengatasi sampah yang telah dilakukan pesantren bagaimana selalu dikembangkan. Hal ini akan memicu pola pikir warga yang menganggap sampah adalah benda yang tak terpakai serta tidak bisa digunakan lagi. Selebihnya pengembangan pengelolaan ini, membuat warga sadar betapa satu sampah punya sejuta manfaat bila dikembangkan secara jauh.
“Kampanye antisampah plastik harus digalakkan agar warga tahu sisi positifnya. Toh pada akhirnya warga tidak lagi menganggap sampah sebagai barang bekas yang tidak bisa dimanfaatkan kembali. ungkapnya.
Tak hanya itu, wapres yang pernah menjadi Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mendatangani prasasti Laboratorium sampah. Pendatangan ini sekaligus jadi simbol peresmian yang secara langsung dilakukan oleh pemerintah. Di dampingi pengasuh, masyayikh pondok pesantren Annuqayah, dan juga Gubernur Jawa Timur, proses peresmian ini berjalan lancar. Wapres pun mengingatkan agar pengelolaan ini terus ditingkatkan supaya masyarakat sadar bisa membantu mengelolah sampahnya, “Semakin ditingkatkan pengembangan ini, maka orang akan takut membuang sampah dan bingung mencarinya, karena sampah memiliki nilai komersial,” pungkasnya.