Lubangsa Putri_ Tiga orang santri Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri ikut serta dalam Halaqah Ekopesantren yang diadakan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep pada hari Kamis (27/10) kemarin. Kegiatan itu digelar di Pondok Pesantren al-In’am, Gapura, Sumenep dengan mengusung tema “Revitalisasi Model Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan”. 

Kegiatan lanjutan dari program PBNU itu, punya misi untuk mengembangkan Pesantren Hijau, dengan capaian yang diharapkan agar pesantren dapat mengikutsertakan santrinya dalam memberikan solusi terbaik kepada lingkungan.

Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Abdul Ghafur Maimoen sebagai pemateri pada kegiatan itu menyampaikan bahwa  sebagai santri yang menjadi tonggak generasi Bangsa Indonesia ini perlu untuk peduli terhadap lingkungan. “Isu terkini di masyarakat kita adalah menumpuknya sampah plastik, sehingga yang harus diberikan perhatian secara khusus adalah solusi agar lingkungan kita bisa Zero Plastik,” tuturnya.

Tidak hanya itu, Wakil Ketua RMI PBNU, KH. Hodri Arief juga menyampaikan bahwa saat ini, lanjutnya, begitu marak penebangan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungannya sendiri. 

Maka dari itu, KH. Ubaidillah Tsabit sebagai ketua RMI PCNU Sumenep mewanti-wanti gerakan dari para pengurus dan santri untuk peduli terhadap lingkungan hijau, “kita harapkan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dapat bersama-sama memikirkan bagaimana pesantren dapat ikut serta dalam memberikan solusi terkait isu-isu lingkungan. Sehingga keberadaan pesantren mampu menjadi solusi dalam masalah lingkungan yang dihadapi,” pungkasnya.