Malam-Malammu dan Cinta, Ego, dan Ilusi
4059 View
Puisi Afifah Zahira
Malam-malammu
;KF
Malam ini angin berdesir pelan, Ustaz
Begitu juga bayang wajahmu
Merambat, menjalar tepat
Di pelupuk mata
Tepat saat rembulan itu jatuh,
Terang di ujung kesunyian
Desik-desik bekas suaramu
Mengalun merdu
Seperti percakapan kita ditelepon siang itu
Pertanda bahwa engkau
Tak terkalahkan oleh kesunyian
Atau tenggelam
Di tengah riuhnya lalu lalang orang-orang
Kemarilah, Ustaz
Lipatlah jarak yang menjadi sekat
Antara kita
Sebab malam masih panjang
Dan rembulan enggan tuk pulang walau sebentar
Annuqayah 09 September 2019
Puisi Kamila Ming
Cinta, Ego, dan Ilusi
Kembali kutemukan alur cerita yang nyata
Yang kau rajut dengan segala asa
Aku memahami adanya puisi yang bertajuk
“cinta dalam dekapan ego”
Jangan biarkan sepi menguasaimu
Dalam gelap hanya ada kau dan aku
Merangkai sebuah temu yang semu
Hati yang tenteram, serta jiwa yang bening
Bisikkan pada langit
Bahwa puisiku tak pernah enyah digerogoti waktu
Aku kembali temukan serpihan rasa yang telah lama terlupa
Biarkan aku mengadu
Tentang dunia yang begitu fana
Tentang langkahku yang tak pernah lepas dari namamu
Biarkan aku menangis
Menghayati segala sakit yang kurasa
Meninabobokkan duka yang pernah ada
Aku hampir mati
Di ruang gelap tanpa cahaya
Di dalam lingkaran bernama siksaan
Aku hilang arah
Melihat jejakku yang mulai buram
Detik demi detik yang telah mengkritik
Menghina aku yang tak dapat kau dekap
Lihatlah,
Senyumnya mulai memudar, terbengkalai
Oleh perginya sang pujaan hati
Bukan lagi aku yang kau sebut dalam bait puisimu
Bukan lagi aku yang kau jadikan lekukan di bibirmu
Aku begitu memahami,
Tentang kau yang terlahir dalam ruang bernama ilusi
*Puisi ini pernah dimuat di Nusantara.news