Demi Aksi 3 M, KPO Laksanakan Jual Tiket Nobar Piala Dunia
3366 View
Lubangsa_Pengurus Kesehatan dan Pembinaan Olahraga (KPO) sedang mengadakan penjualan tiket nonton bareng Piala Dunia Qatar 2022, kemarin malam (08/12). Penjualan tiket yang dapat dibeli di loket Kantor Kepala Daerah itu hanya dikhususkan kepada santri yang berstatus Sekolah Tingkat Lanjutan Atas (SLTA) dan Perguruan Tinggi (PT). Kabar yang beredar, Santri Sekolah Tingkat Lanjutan Pertama (SLTP) dan santri baru memang tidak bisa diberikan dikarenakan pengelolahan sampah yang tidak terurusi secara baik.
Habiburrahman menyapaikan bahwa kegagalan santri Tingkat SLTP dan baru untuk nonton piala dunia itu disebabkan oleh sampah yang mereka buat. Pasalnya, semenjak pemberitahuan, baik dari pengasuh maupun Ketua IV di masjid Jami’ Annuqayah ternyata di daerah tersebut belum mengalami perkembangan yang cukup signifikan, “banyak tumpukan sampah yang tidak dikelola secara baik,” ujarnya.
Dibandingkan di daerah SLTA dan PT, sampah tergolong minim dan terawat. Oleh sebab itu, sesuai imbauan dan peraturan sebelum nonton piala dunia digelar, seluruh santri boleh nonton asalkan lingkungannya bersih dan tidak ada sampah, “pihak KPO kemudian mengambil langkah tegas untuk kegiatan itu,” paparnya.
Dia juga melanjutkan, meskipun santri tingkat SLTA dan PT dapat nobar, pihak KPO akan mengevaluasi dan memberikan perkembangan terkait pengelolahan sampah dari hasil nobar tersebut. Bisa jadi, nobar di Lubangsa gagal, “makanya tidak ada yang boleh senang. Karena kalau SLTA dan PT setelah nobar ternyata menghasilkan sampah yang banyak, nobar ini akan dihentikan,” ungkapnya.
Moh. Unis mengklarifikasi hal tersebut. Dia mengatakan bahwa pengurus KPL telah memberikan perkembangan terkait sampah kepada pengasuh, “hasil laporannya; SLTP dan santri baru sampahnya belum tertib. Maka untuk sementara waktu mereka tidak direkomendasikan untuk nobar piala dunia,” ucapnya.
Meskipun begitu, pengasuh tetap memberi dispensasi kepada mereka jika ke depan sampahnya semakin tertib. Hal ini disebabkan, selama pekan depan, pertandingan akan semakin seru, “kalau mereka dapat tertib mengenai sampah dua hari ke depan, mereka bisa nonton. Begitu juga dengan nobar di tingkat SLTA dan PT. Jika tidak tertib, maka mereka tida bisa nonton,” katanya.
Menjelang nobar piala dunia, ada sesuatu yang menarik yakni penjualan tiket kepada santri dengan tarif Rp.1000,-. Unis melanjutkan hasil dari penjualan ini akan masuk kepada kas milik KPL, “karena kita sekarang barang yang banyak untuk memberli kebutuhan pesantren, seperti tempat sampah dan lain-lain,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap bagaimana santri bisa berlomba-lomba untuk menjaga kebersihan lingkungan agar bisa menonton piala dunia. Apalagi besok malam (09/12) ada Big Match yang seru antara Brazil vs Kroasia pukul 22.00 WIB dan Argentina VS Belanda pukul 02.00 dini hari sesuai jadwal. “masalah mekanisme nobar akan disampaikan besok pagi di Masjid Jami’ Annuqayah,” pungkasnya.
Penulis | : Ikrom Firdaus |
Editor | : Moh. Tsabit Husain |