Sarasehan Literasi Pesantren Bersama A.S. Laksana
2817 View
Lubangsa Putri_ Bermula dari sekadar angan-angan para santri pegiat literasi untuk bisa bertemu dan berbincang dengan salah satu sastrawan Indonesia yang bernama A.S. Laksana saat mendengar kedatangannya di Madura, akhirnya Pengurus PP. Annuqayah Lubangsa Putri pun mampu mewujudkan impian tersebut dengan menyelenggarakan kegiatan sarasehan seputar literasi pesantren pada Senin, 25 Januari 2021 yang bertempat di Serambi Pengasuh.
Selayaknya, kegiatan tersebut dapat diselenggarakan berkat saran dan arahan Kiai M. Faizi, sastrawan Madura yang masih merupakan salah satu Pengasuh di Pondok Pesantren Annuqayah. Beliau memercayai Lubri untuk mengadakan kegiatan dengan menghadirkan Bapak A.S. Laksana yang kebetulan berada di Madura tersebut, karena menurut pengakuannya, Lubangsa Putri merupakan salah satu kompleks dari Pondok Pesantren Annuqayah yang biasanya selalu siap dan sigap terhadap kegiatan-kegiatan yang serupa demikian.
Sarasehan yang dimoderatori oleh Ustazah Hikmatul Jannah tersebut mengangkat tema, “Produktivitas dan Kualitas Literasi Santri”. Sedangkan Peserta yang ikut ialah para santri (red. PPA. Lubri) yang bergiat dalam dunia literasi. Di antaranya, Pengurus Perpustakaan, anak Forum Literasi Santri (Frasa), kru majalah Yasmin dan beberapa santri lain yang juga aktif dalam kegiatan literasi meski tidak bergabung di salah satu kelompok yang disebut tadi.
Menurut penuturan Ketua PPA. Lubri, Ustazah Faizatin, M. Pd., kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan physical distancing (jaga jarak).
“... dan meski persiapannya sedikit mendadak, namun kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyukseskan kegiatan ini. Sebab, kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi dengan beliau untuk yang kedua kali barangkali sulit terjadi meski itu bukan hal yang mustahil,...” Imbuhnya.
Sarasehan berlangsung mulai pukul 20.51-22.07 WIB. Akan tetapi, lantaran begitu asyik dan begitu senangnya para audiens berjumpa dengan beliau pada malam itu, percakapan-percakapan dan diskusi santai pun terus berlangsung sesudah kegiatan sarasehan. Selain itu, tidak lupa mereka juga meminta tanda tangan beliau di buku catatan harian masing-masing.
Penulis: Dananil Qayyum
Editor Nurul Iman