Lubangsa Putri_ Senin (19/09), Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) yang dinaungi oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep mengadakan acara Festival Sapparan Budaya dengan mengundang penggiat seni seperti sanggar dan komunitas sastra dari berbagai daerah, termasuk sanggar al-Zalzalah.

Festival tersebut dikemas dalam bentuk seminar yang meriah, bertempat di Gedung Islamic Center Bindara Saod dengan mengangkat sebuah tema “Sastra Santri dan Hibriditas Budaya”. Para penyaji yang sangat mumpuni ikut memeriahkan terlaksananya acara tersebut. Diantaranya ialah K. M. Faizi, M. Hum selaku jajaran masyayikh di Annuqayah sekaligus Sastrawan Nasional,  Mashuri Alhamdulillah (Sastrawan Nasional), Nonot Sukrasmono (Ketua LESBUMI PW JATIM) dan Chrisman Hadi (Sekjen Kesenian Jawa Timur) sebagai penyaji dalam seminar tersebut.

“Kami diundang oleh pihak LESBUMI, kebetulan sekretarisnya Alumni Lubri” ungkap Laila Syafitri, selaku ketua sanggar Al-Zalzalah. Seminar tersebut berisi kajian mengenai sastra di kalangan santri dan pesantren, serta beberapa motivasi seputar menulis dan berkarya di bidang kesusasteraan. “Yang penting nulis aja dulu”, Ujar M. Faizi, ditengah-tengah berlangsungnya seminar tersebut. 

Dengan mengikuti seminar ini diharapkan al-Zalzalah mendapatkan banyak wawasan baru untuk mengasah dan mendalami potensi yang dimiliki. “Beruntung sekali, kami bisa menyerap ilmu dari para Sastrawan Internasional, saya harap Al-Zalzalah dapat mengembangkan potensi seni yang akan didalami dari berbagai aspek”, ujar Laila Syafitri saat ditemui usai kedatangannya dari seminar.

Selain mengkaji dan memotivasi santri dalam bersastra, para penyaji pun memberikan beberapa tips dan saran dengan berbagi beberapa pengalaman seputar menulis. “Pentingnya sastra itu mengolah dan mematahkan jiwa, tidak apa-apa meskipun tidak menggunakan media. Karna ketika dulu saya menjadi yatim, saya tetap menulis”. Tutur Chrisman Hadi.