Halaqah; Suatu Wadah Untuk Bershuhbah
5643 View
Lubangsa Putri_ Setelah sekitar tiga bulan aktifitas berlangsung, banyak hal yang perlu disampaikan, dievaluasi dan dipertegas kembali mengenai peraturan serta informasi-informasi penting di Lubangsa Putri. Melalui Halaqah, santri dan pengurus dapat saling menyuarakan isi hatinya, baik suara santri untuk pengurus maupun suara pengurus untuk santri. Halaqah lebih mengacu pada pertemuan keagamaan sejenis majelis ta’lim yang berisi kajian-kajian. Namun, di Lubangsa Putri halaqah menjadi salah satu wadah yang mengemas aspirasi santri dan pengurus agar terwujud komunikasi yang lebih intens.
Lumrahnya, halaqah dilaksanakan setiap bulan selama satu periode. Namun, dikarenakan banyak agenda yang menumpuk, halaqah pertama baru dapat dilaksanakan pada malam hari ini (1/09). Topik bahasan yang disampaikan pun cukup banyak dan menyita waktu yang lama setelah dua bulan terbengkalai. Hampir semua seksi pengurus mempertegas peraturan-peraturan, tata tertib dan bahkan menambah atau mengevaluasi beberapa ketetapan untuk disampaikan kepada santri.
Selain berupa pengumuman, penegasan peraturan dan lain sebagainya, halaqah juga berisi wejangan atau mau’idhah hasanah dari pengasuh untuk disampaikan kepada seluruh santri. Dengan sistem halaqah didampingi oleh ibu halaqah yang terdiri dari satu atau dua pengurus di tiap kamar, topik yang dibahas dapat tersampaikan dengan kondusif dari pada sekedar melakukan pengumuman dengan diwakili oleh ketua kamar.
“Diadakannya halaqah ini diharapkan dapat memperkuat pendampingan atau persahabatan antara Ibu halaqah dan anak halaqahnya. Baik berupa teguran, perkembangan anak halaqahnya dari waktu ke waktu, merupakan salah satu tujuan diadakannya halaqah” Ujar Ustadzah Faizatin, selaku salah satu pengurus yang ikut serta berhalaqah pada malam tersebut.(Red)
Penulis | : Shofa Thoyyib |
Editor | : Nuri Khairina |