Ikstida Adakan Kongres Untuk Masa Depan Organisasi
4068 View
Lubangsa, Setiap organisasi tentunya memliki peraturan dan pedoman administrasi sebagai acuan agar semua menajemen keorganisasian dapat berjalan dengan baik sehingga masa depan organisasi dapat terencana dengan sempurna.
Ikatan Keluarga Santri Timur Daya (Ikstida) adakan Kongres III yang dimulai dari malam Ahad sampai malam Jum'at (02-07/01). Kongres ini diadakan dalam rangka meneruskan kembali perbaikan peraturan di dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang tahun kemarin belum selesai disahkan. Selain AD/ART, kongres tersebut juga merumuskan Pedoman Administrasi Organisasi daerah Ikstida.
"Salah satu yang saya utamakan di periode ini ialah pemberesan peraturan. Adanya Kongres ini tidak lain adalah untuk mengamandemen AD/ART Ikstida yang tahun lalu telah dilaksanakan namun tidak selesai, dan juga Pedoman Administrasi yang telah dirumuskan namun sempat tertunda untuk ditetapkan. Untuk itu, tahun ini saya kira semuanya harus beres,” ungkap Ahmad Fawa'id selaku ketua Ikstida.
Kegiatan tersebut hanya dapat dihadiri oleh para senior Ikstida, yaitu Dewan Perwakilan Anggota (DPA) dan Majelis Penasehat Organisasi (MPO). Dalam hal ini pengurus harian Ikstida sebagai titik setral kepengurusan juga turut serta dalam kegiatan. Termasuk pula ketua organisasi otonom sebagai peserta aktif supaya aturan-aturan yang akan disahkan dapat ditinjau berdasarkan pertimbangan masing-masing otonom. “Tentu hal ini sangatlah penting. Sebab, masa depan Ikstida dalam hal menajeman keorganisasiannya ditentukan dengan segala pertimbangan atas peraturan di kongres ke III ini. Termasuk pula aturan mengenai organisasi otonom dirumuskan pada kesempatan ini.” Tambah santri asal nyabakan timur tersebut.
Kongres yang menghabiskan waktu selama satu minggu Ini sudah berjalan 2 hari. "Kongres ini cukup lama sehingga butuh beberapa hari untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Sebab hal ini menyangkut masa depan Ikstida sehingga segala sudut akan menjadi pertimbangan. Butuh diskusi dan banyak pemikiran agar hasilnya tidak hanya menjadi ketetapan asal-asalan," ujar salah satu pemimpin sidang yang tidak berkenan untuk disebutkan identitasnya ketika diwawancarai kru Kami
Penulis: Sururi Nurullah
Editor: Muhtadi