Jauh-jauh hari Pengurus Perpustakaan Annuqayah daerah Lubangsa sudah melakukan penyebaran angket pada semua santri. Itu dilakukan untuk mendata beberapa buku yang diinginkan oleh santri, tepatnya pada akhir 2016 kemarin.

Berdasarkan angket yang disebar sebanyak 825 lembar kepada semua santri. Dan setelah dilakukan rekapitulasi, jumlah buku yang harus dibelaja Perpustakaan Lubangsa berkisar 2.443 eksemplar dengan rincian: Buku kitab 249, Karya Umum 256, Filsafat dan Psikologi 271, Agama 175, Ilmu Sosial 271, Bahasa 189, Ilmu Murni 277, Teknologi dan Ilmu terapan 247, Kesenian 223, Kesusastraan 321, dan Sejarah dan Geografi 241.

Atas data tersebut, seringkali pengurus perpustakaan melakukan rapat untuk memenuhi keinginan santri. Pada Minggu malam (5/2) pengurus perpus laksanakan rapat untuk menentukan waktu belanja buku. “Terhitung banyak kami rapat tentang belaja buku sudah lebih dari sepuluh kali rapat,” papar Alfan Jamil, Ketua Devisi Pengadaan Buku itu.

Abd. Warits, Ketua Perpustakaan Lubangsa menjelaskaan bahwa sebenarnya belaja buku sudah terhitung lambat, karena tidak sesuai dengan yang ia targetkan, yang sebelumnya ditargetkan pada akhir tahun 2016.  “Insyallah Kami (dua Pengurus Perpustakaan, Red) dan Pengurus Seksi Kepustakaan Penerbitan dan Pers (KP2) akan berangkat (belaja buku, Red) pada tanggal 27 Pebruari sampai dengan 1 Maret mendatang,” Ujarnya. Namun, ia menambahkan pihaknya masih akan masuk kepengasuh untuk meminta rekomendasi.

Ketua Seksi Kepustakaan Penerbitan dan Pers (KP2), Misbahul Munir, berharap kepada santri agar buku-buku yang sudah dipesan dibaca dengan baik. “Percuma kami belaja, kalau tidak dibica oleh santri, Perpustakaan Lubangsa kan milik kita bersama, dan saya kira pengetahuan kita tidak akan bertambah tanpa membaca,” ungkapnya.

Penulis : Fathor Rosi

Editor   : Misbahul Munir