UPT Jatian Terima Kunjungan Tim Peneliti IAIN Madura
1926 View
Lubangsa_Unit Pelaksana Teknis (UPT Jatian) menerima kunjungan tim peneliti dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura di PP. Annuqayah daerah Lubangsa, pada Kamis 05 September 2024.
Tim peneliti ini terdiri dari lima orang. Di antara tim peneliti itu, Muhammad Hadiatur Rahman yang mengenakan batik kuning menjabat sebagai ketua peneliti. Bersama koleganya, ia ingin meneliti konsep pesantren yang bisa mengelola sampahnya sendiri.
Ketertarikan tim peneliti ini bersumber dari cerita Itaanis Tianah, sekretaris Tadris IPS IAIN Madura. Itaanis adalah alumni PP. Annuqayah pada 1997 sampai 2004. Menurut ceritanya, pada 1990-an PP. Annuqayah, terutama Lubangsa hanya menyediakan tata boga.
Itaanis mendapat kabar soal pengelolaan sampah dari suaminya. Sang suami pernah berkunjung ke Kiai Muhammad Shalahuddin, pengasuh PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Saat itu, pengasuh mengajak suami Itaanis untuk melihat UPT Jatian sebagai tempat pengelolaan sampah plastik di pesantren. “Maka kami tertarik untuk meneliti Annuqayah karena inisiatifnya mengelola sampah yang berbeda dengan pesantren lain,” kata Itaanis.
Selain dari Itaanis, tim peneliti mendapat informasi soal pengelolaan sampah melalui surat kabar. Pada tahun 2023, salah satu koran di Sumenep memberitakan PP. Annuqayah daerah Lubangsa bebas sampah plastik.
Pemberitaan ini justru meningkatkan ketertarikan IAIN Madura untuk meneliti Annuqayah. Kampus yang berada di Pamekasan memiliki konsep serupa dengan Lubangsa, yakni zero plastik. Namun konsep ini tidak begitu berjalan secara maksimal. Bagi Hadiatur ada kemungkinan yang salah dalam penerapan zero plastik di kampusnya. “Ternyata penerapan zero plastik di PP. Annuqayah tidak perlu menelan biaya yang mahal,” ujarnya.
Pengelolaan sampah di PP. Annuqayah daerah Lubangsa, lanjut Hadiatur mengandalkan kesederhanaan dan komitmen yang kuat. Kesederhaan ini terjadi karena pesantren menerapkan sistem yang ramah lingkungan. Selain ramah lingkungan, pesantren juga menjaga komitmen ke setiap santrinya untuk mengurusi sampahnya sendiri.
Maka dari itu, Hadiatur berharap dari penelitian ini, IAIN Madura memiliki kontribusi kepada seluruh pesantren agar punya kepedulian tinggi terhadap sampah. Persoalan sampah bisa berdampak kepada seluruh habibat hewan dan juga manusia. “Kami juga ingin menyolahkan para mahasiswa kami di tempat ini,” pungkasnya.
Penulis | : Moh. Zainur Rozy |
Editor | : Ikrom Firdaus |