UPT Jatian; Olah Plastik Jadi Paving
4869 View
Lubangsa_Pengurus UPT Jatian melakukan pemilahan, pembakaran serta pengelolahan sampah pada Kamis kemarin (15/06). Sampah yang mereka pilah adalah sampah organik, non organik dan sampah residu.
Haryadi, selaku Kepala UPT Jatian menuturkan bahwa di sana terjadi pemilahan dan pembakaran setiap hari, sedang untuk pengolahan terjadi di malam hari. Dia membagi beberapa santri yang aktif dalam pelestarian lingkungan menjadi beberapa tim, di antaranya adalah tim pilah, tim krosok dan tim olah serta tim pembakaran. “Kami bagi-bagi tugas biar cepat.” tuturnya.
Tim Pilah terdiri dari beberapa santri yang bertugas memilah sampah organik berupa sampah dampur, sampah non-organik berupa sampah yang dapat diolah atau dijual seperti kertas, plastik kresek, serta sampah residu berupa sampah yang tak dapat diolah untuk kemudian dibakar. Sampah yang bisa dijual seperti kertas, botol atau kaleng bekas dipisah. Begitu pula dengan sampah pakaian. Adapun sampah dapur dipilah untuk dibuat kompos. Sedangkan sampah residu dibakar. Abunya akan berguna untuk tanaman.
Sampah berupa plastik kresek warna putih dipilah dan diolah menjadi paving. Masih ada tiga paving yang mereka produksi dan ini masih dalam tahap percobaan. “Rencananya, kami akan membuat paving dan kursi dari sampah plastik. Semua ini masih percobaan. Nanti, kami akan produksi lebih banyak lagi.” ujar pemuda asal Pamekasan tersebut. Selama di UPT Jatian, dia melakukan kontrol intensif setiap hari sebab sampah yang datang bisa mencapai empat mobil viar. Kegiatan di sana aktif sejak siang, sore dan malam. Dia bersama tim harus bisa membagi waktu antara kerja, belajar, mengikuti kegiatan di pesantren serta kegitan-kegiatan lainnya.
“Kami juga harus membagi waktu. Kan diantara mereka (santri; Red.) ada yang sekolah. Biasanya, mereka datang ke UPT Jatian sehabis sekolah, istrahat untuk hadiran Asar dan Diniah, setelah itu balik lagi, jeda untuk hadiran Magrib dan kembali selesai jam belajar.” ungkapnya.
Moh. Adlan, salah satu santri yang bergabung di Tim Pilah membenarkan hal tersebut. Dia dan teman-teman lainnya juga harus pandai-pandai membagi waktu antara kerja, belajar dan berkegiatan di pesantren. Hingga saat ini, UPT Jatian tetap melakukan inovasi dan berbagai langkah untuk meminimalisir bahkan menghilangkan sampah dari Lubangsa, salah satunya melalui aksi 3M yang tetap berlangsung sampai sekarang.
Penulis | : Moh. Tsabit Husain |
Editor | : Ikrom Firdaus |