UKPP Sukses Gelar Sosialisasi Kesehatan ke-2
3195 View
Pengurus Usaha Kesehatan Pondok Pesantren (UKPP) PP. Annuqayah daerah Lubangsa, kembali merealisasikan salah satu program kerjanya, yaitu Sosialisasi Kesehatan. Kegiatan tersebut bertempat di Aula Lubangsa, Selasa malam (28/3). Tema yang diangkat adalah “Hidup Sehat Tanpa Asap Rokok”.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh perwakilan seksi pengurus Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa, juga perwakilan UPT Puskesmas Guluk-Guluk, dr. Arif Santoso.
Bakir, Waka II, dalam sambutannya yang mewakili Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa, yang sangat mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Ia berharap setelah adanya kegiatan tersebut perokok di Lubangsa semakin menurun. “Semoga sedikit demi sedikit bisa mengurangi para perokok di Lubangsa,” tuturnya.
Sementara dalam Sambutan kedua disampaikan oleh perwakilan dari UPT. Pukesmas Guluk-guluk, dr. Arif Santoso. Dalam sambutannya ia menyampaikan seputar bahaya rokok secara umum. Ia juga mengharap agar yang muda tidak gampang terpengaruh ke yang tua dalam hal merokok. “Sebelum menyuruh, yang tua juga harus memberikan contoh dulu kepada yang muda,” ujarnya. ia juga menambahkan bahwa sebuah perilaku tidak mudah dirubah tanpa adanya kesadaran dari diri masing-masing.
Setelah sambutan, tibalah pada acara penyajian, dalam hal ini di sampaikan oleh D. Anggi Dwi Putra. dr. Anggi, begitu panggilan yang disematkan kepadanya, menyampaikan banyak hal mengenai bahaya rokok di depan santri Lubangsa. Menurutnya, maraknya dengan beredarnya rokok di Indonesia ini karena penyuluhan pencegahan rokok masih sangat minim, “Kurangnya penyuluhan dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya rokok,”ujarnya, “Padahal mereka harus tahu atau bahkan memahami yang menjadi penopang hidup sehat mereka (masyarakat) yaitu, sehat; fisik, mental, ekonomi, dan sosial,”tambahnya.
Dalam penyampaiannya dr. Anggi juga memberikan data sejarah rokok di negeri ini, dimana menurut beliau, Indonesia merupakan negara dengan perokok perempuan tertinggi di dunia, dan juga indonesia merupakan negara yang memperoleh peringkat ketiga di dunia dalam hal perokoknya. “Tepuk tangan buat indonesia dulu,” katanya dengan nada bergurau. Ia menjelaskan bahwa bahaya satu batang rokok mengandung 4000 bahan kimia, diantaranya sebagai bentuk rasa ketagihan para penggunanya yang bisa menyebabkan mereka kecanduan merokok. Beberapa alasan merokok yang disebutkan olehya diantaranya karena galau/Gegana, agar terlihat gaya, jantan, dan merasa hebat. “Rokok itu juga sebagai sebuah jalan untuk melanjutkan pada minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Semoga kita tidak! Amin,” tambahnya.
Sebelum mengakhiri penyajiannya, dr. Anggi juga membrikan beberapa tips agar dapat berhenti merokok, diantaranya: manunda waktu merokok, setiap hari mengurangi perbatang, olahraga dan perbanyak ngaji. “Tapi itu semua juga tergantung pada diri kita masing-masing,” ujarnya. “Paru-paru ini adalah amanah dari Tuhan, maka sudah seharusnya kita menjaga amanah ini sebaik mungkin; salah satunya dengan tidak merokok,” pungkasnya.
Penulis : Nur mahmudi/Sultan MH.
Editor : M. Fathor Rozi