Semua Pengurus Kawal Liburan Idul Adha
3465 View
Lubangsa_Menindaklanjuti surat pemberitahuan dari Pengurus Yayasan Annuqayah tentang liburan Idul Adha yang jatuh pada Senin (28/8) khusus santriwati, dan hari Selasa (29/8) untuk santri putra. Pengurus harian Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa adakan rapat mekanisme kepulangan santri di ruang tamu kemarin (27/8).
Mashuri Drajat, Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa yang memimpin jalannya rapat menjelaskan bahwa liburan Idul Adha sudah berada di depan mata harus mendapat pengawalan dari semua pengurus.
“Beberapa hal yang harus mendapat pengawalan di antaranya mengawal kebersihan pesantren, pamitan ke pengasuh berdasarkan nomor urut rombongan Orda, dan penjagaan di berbagai pos-pos, dan finger print harus dipersiapkan lebih awal,”ungkap Huri sapaan akrab Mashuri Drajat pengurus asal Gapura, Sumenep.
Maswari, Kasi Pendidikan Pengajaran dan Pengembangan Keilmuan (P2PK) orang pertama yang menanggapi pernyataan ketua pengurus Lubangsa. Menurutnya, yang harus dipersiapkan adalah pembagian job atau penugasan. “Kita (santri, red.) kan sudah biasa sebelum pulang bersih-bersih, agar itu maksimal kita buat penugasan setiap seksi untuk mengawal kebersihan, misalkan jeding Blok A siapa, Blok C siapa?, dll.,” ujarnya.
Atas usulan tersebut, peserta rapat yang lain menyepakati dan memasrahkan kepada pengurus harian pesantren untuk membuat jadwal penugasan.
Huri lebih lanjut menerangkan bahwa kebersihan umum akan dilaksanakan lebih awal setelah hadiran salat Subuh, supaya pamitan ke pengasuh lebih awal pula.
Pengurus anggota seksi Peribadatan dan Kepesantrenan (PK), Fuad Hikam, angkat bicara mengenai hal tersebut. Ia menginginkan, kebersihan kamar mandi dilakukan Senin (28/8) hari ini setelah hadiran salat Dzuhur dan kebersiahan lingkungan pesantren pada Selasa (29/8) pagi.
Pandangan itu, diamini oleh Maswari tetapi dengan syarat bahwa yang banyak terlibat adalah pengurus seksi Kebersihan Pelestarian Lingkungan (KPL) yang berkerjasama dengan pengurus Penerangan dan Pembinaan Organisasi (P2O). “Nanti kita (pengurus, red.) hanya memantau saja, yang bekerja membersihkan jeding adalah semua Organisasi Daerah (Orda),” tegasnya.
P2O dan semua pengurus yang hadir menyepakati usulan tersebut, meski pengurus KPL absen dalam rapat. Bahkan, Robeth Mahasun, Wakasi P2O memaparkan bahwa pada hari ini (28/7) akan membuat surat pemberitahuan ke semua Orda.
Lanjutnya, Robeth menegaskan bahwa semua santri yang hendak pulang harus melakukan pendataan kepada ketua rombongan di masing-masing Orda. Sebab, jika tidak terdata, otomatis santri tidak diperkenankan untuk pulang.
Huri berharap rancangan aturan yang disepakati dalam rapat tersebut dapat dijalankan oleh semua pengurus pesantren dan khusus pengurus pesantren pada Selasa (5/9) kembali lebih awal ke pesantren. “Semua pengurus harus kembali pada pagi hari, untuk mempersiap agenda kepesantrenan,” paparnya sebelum menutup rapat tersebut.
Penulis : Misbahul Munir
Editor : Jamalul Muttaqien