KBM Madrasah Diniyah akan Berganti Waktu
4464 View
Dari Malam Hari ke Sore Hari
Setelah sebelumnya Mudir Madrasah Diniyah Baramij al-Tarbiyah wa al-Ta’lim (MD BTT) PP. Annuqayah daerah Lubangsa berganti, kali ini ada kabar yang berembus bahwa jam masuk diniyah akan berubah. Dari yang semula santri mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Diniyah sejak setelah jamaah shalat Isya’ hingga pukul 20.30 WIB, kini kabarnya, diniyah akan dilaksanakan pada sore hari, setelah jamaah shalat Ashar. Begitu santernya kabar ini, hingga hampir semua santri mendengarnya.
M. Fathor Rozi mengakui hal ini. Menurutnya, ia sering sekali mendengar kabar tersebut sejak beberapa hari berada di pondok usai liburan Ramadlan. “Tapi, sampai sekarang, jam masuk tetap saja sehabis shalat Isya’. Masih seperti biasa. Entah, kapan akan berubah,” kata santri yang baru selesai mengikuti Orientasi Pendidikan Kampus (Ordik) di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) itu.
Hal senada disampaikan oleh Abd. Warits, salah seorang pengurus BPBA B. Arab. Dirinya juga sempat mendengar desas-desus tersebut, tapi masih belum ada perubahan. “Katanya, dalam waktu dekat ini,” katanya, penasaran.
Menanggapi hal itu, pengurus diniyah angkat bicara. Wildan Mahfudzi, Kepala Tata Usaha (TU) MD BTT mengakatan bahwa kabar tersebut benar adanya. “Hal ini sebenarnya mempunyai tujuan untuk memaksimalkan jam belajar santri,” tuturnya.
Kepala TU yang juga Ketua Seksi (Kasi) Kamtib PP. Annuqayah daerah Lubangsa ini menambahkan bahwa perubahan jam sekolah ini merupakan inovasi baru di Lubangsa. “Inisiatif diniyah akan pindah jam ini merupakan intruksi langsung dari pengasuh. Beliau menginginkan agar minat belajar santri lebih tumbuh karena melihat banyaknya santri, ditambah lagi bahwa ketika KBM formal berlangsung, mereka (santri, Red) banyak yang tidur,” pungkasnya.
Abd. Rahman, TU Bidang Administrasi MD BTT, mengamini hal itu. “Beliau (pengasuh, Red) menginginkan agar santrinya lebih giat belajar dan tentunya lebih semangat,” ujar mahasiswa Akhlak Tasawuf Instika itu.
Penulis: Sultan
Editor : Misbahul Munir