Sanggar Andalas Pentas Teater “Rupa Simulakra”
4140 View
Lubangsa_Kamis malam (06/02) Sanggar Andalas PP. Annuqayah daerah Lubangsa menggelar pentas terbuka di halaman Masjid Jamik Annuqayah dengan judul Rupa Simulakra. Kegiatan ini berhasil memeriahkan malam libur santri yang ditandai dengan antusias penonton dan penikmat seni serta gemuruh sorak-sorai para santri Annuqayah dan penikmat sastra se-Sumenep.
Kegiatan tersebut mengundang beberapa sanggar se-kabupaten Sumenep diantaranya hadir pada kesempatan tersebut delegasi dari Sanggar Cemara dari Universitas Wiraraja Sumenep dan Sanggar Lentera dari STKIP PGRI Sumenep dengan tujuan menyambung silaturahmi antar sanggar pesantren dan non pesantren.
Pentas rupa Simulakra sanggar Andalas terdiri dari empat kegiatan. Pertama, deklarasi puisi yang diisi dengan pembacaan puisi oleh teman-teman sanggar se-Annuqayah dan se-Sumenep, hingga deklarasi puisi oleh alumni sanggar Andalas, Latief Kobhung, yang saat ini berproses di teater Language Theatre Indonesia Sumenep.
Kegiatan selanjutnya screening observasi teman-teman sanggar Andalas terhadap pondok pesantren Annuqayah. Sedangkan, acara intinya yaitu pentas teater sanggar Andalas. Sebagai kegiatan penutup setelah penampilan, dilaksanakanlah apresiasi penampilan dan evaluasi yang diikuti para seniman se-Sumenep yang juga dihadiri oleh salah Pengurus Komite Teater Dewan Kesenian Jawa Timur, Mahendra Cipta.
Moh. Hafil Mangkudilaga sebagai ketua sanggar Andalas mengungkapkan bahwa persiapan untuk penampilan tersebut dipersiapkan selama empat sampai lima bulan. “dari pengumpulan ide dari teman-teman sanggar Andalas, latihan bersama, hingga menyebar pamlet penampilan ke seluruh santri Annuqayah dan alumni Andalas sendiri,”ungkapnya.
Pentas Rupa Simulakra yang disuguhkan sanggar Andalas antara lain sebagai hiburan terhadap santri pondok pesantren Annuqayah daerah Lubangsa, terlebih bagi santri baru. Sebagaimana yang dituturkan oleh salah satu pengurus sanggar Andalas, Moh. Hariyanto, “selain sebagai penampilan, kegiatan ini juga sebagai hiburan terhadap santri,”ungkapnya kepada kru Koran Lubangsa.
Dalam acara Rupa Simulakra berlangsung selama durasi 3 jam. Sampai akhirnya para penonton dibuat betah menyaksikannya,”tak terasa meski kurang paham terhadap maksud penampilannya, namun penampilanya lucu sekali,”ujar Muhammad Fatir, santri baru di PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Dirinya juga mengharap agar kegiatan ini bisa berjalan rutin dalam per-bulan.”Penampilannya seru dan saya harap acara ini bisa digelar lagi paling tidak setengah bulan satu kali,” akunya sambil tersenyum.
Penulis : M. Izzul Ilmi
Editor : Abd. Warits