PHBI Bulan Muharram Berlangsung Khidmat
3483 View
Pengasuh Ajak Masyarakat untuk Ikut Berperan Aktif
Rabu malam (12/10), setelah hadiran Isya’, seluruh santri PP. Annuqayah daerah Lubangsa berkumpul di halaman Masjid Jamik Annuqayah yang telah beratapkan terpal. Tidak hanya itu, santri dari berbagai daerah juga berkumpul di sana. Bahkan, para pengasuh dari berbagai daerah di Annuqayah juga hadir di sana, berada di serambi masjid bagian depan, bersama para asatidz Madrasah Diniyah Baramij al-Tarbiyah wa al-Ta’lim (MD BTT) dan seluruh Ketua Pengurus Daerah di lingkungan Annuqayah serta puluhan masyarakat di sekitar Annuqayah.
Semua berada di sana dalam rangka mengikuti Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Bulan Muharram yang diselenggarakan oleh Pengurus PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Tepat pukul 21.00 WIB, acara yang bertemakan “Ngaji Tauhid” Bersama KH. Muhammad Idrus Romli itu dimulai oleh Master of Ceremony (MC), Abd. Muqsith, beberapa saat setelah mobil KH. Muhammad Idrus Romli memasuki dhâlem Selatan. Acara tersebut dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci al-Quran yang dilantunkan oleh Muhammad Aqid, Qari’ alumnus Lubangsa.
K. Muhammad Ali Fikri, Pengasuh PP. Annuqayah daerah Lubanga memaparkan dalam sambutannya, bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan tidak lain adalah untuk menghidupkan tradisi atau kultur Annuqayah di zaman dulu. Selain itu, acara tersebut juga sebagai reaktualisasi hubungan pesantren dengan masyarakat dan atau antar masyarakat itu sendiri. “Ini merupakan momentum pertama untuk semakin mendekatkan pondok dengan masyarakat, sehingga bisa bersinergi untuk kesuksesan bersama,” tutur mantan Kepala MA 1 Annuqayah itu.
Dalam sambutannya, K. Fikri meminta kepada K. Idrus Romli untuk bisa memberikan pemantapan tauhid, karena tauhid sangat penting dan sangat mendasar. “Nanti kiai Idrus juga berkenan ada dialog. Jadi bagi para pengasuh, santri maupun para ustadz yang hadir di acara ini jika ada yang mau disampaikan nanti setelah beliau (K. Idrus, red) memberikan pencerahannya. Beliau sangat bersemangat,” jelasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, beliau meminta dukungan dari berbagai pihak, agar acara PHBI ke depan lebih semarak lagi. Untuk mencipta sinergitas antara pesantren dengan masyarakat, beliau mengajak masyarakat terdekat untuk juga berperan aktif. Salah satu bentuknya bisa dengan membawa konsumsi yang bermacam-macam sehingga terjadi tukar menukar konsumsi ketika sampai di tempat acara. “Untuk tempat, sound system, dan peceramah, Lubangsa yang akan menanggungnya,” tutur beliau yang diikuti dengan tepuk tangan seluruh santri yang hadir malam itu.
Setelah sambutan pengasuh, tibalah pada pencerah dan penceramah yang disampaikan oleh KH. Muhammad Idrus Romli. K. Idrus, panggilan yang biasa disematkan kepadanya, menyampaikan banyak hal, terutama tentang banyaknya paham-paham baru yang tidak selaras dengan aqidah Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja), seperti Wahabi, Syiah, dan HTI. Selain itu, Ketua Lajnah Ta’lif wa an-Nasyr NU Jatim itu juga menyampaikan bahwa banyak agama baru yang berkembang di Indonesia, seperti kelompok Gafatar, dan orang orang mengaku nabi; Ahmad Musaddiq, Tukimin, yang mampu menarik banyak pengikut layaknya Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Hal ini, baginya, perlu disikapi dengan segera, dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat awam agar benteng akidahnya tetap kuat. Tidak mudah ikut dengan paham-paham yang tidak selaras dengan akidah Aswaja.
Setelah ceramah selesai, dialog pun dibuka. MC memberikan waktu kepada lima penanya, yang salah satunya adalah KH. Hanif Hasan. Dialog selesai, Pengasuh PP. Annuqayah daerah Lubangsa memberikan Cenderamata kepada K. Idrus.
Di akhir acara, hadrah Nurul Fata (Nufa) dengan tampilan barunya, hadrah tradisional, memberikan warna tersendiri bagi hadirin. Hingga akhirnya, acara tersebut ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh KH. Abusyiri, sekitar pukul 23.50 WIB.
Penulis : Jamalul Muttaqin
Editor : Abd. Muqsith