Pesantren Al-Is’af Adakan Kerja Sama dengan Lubangsa
5058 View
Lubangsa_PP. Annuqayah daerah Lubangsa kedatangan tamu. Kemarin, delapan belas orang yang terdiri dari pengurus PP. Al-Ish’af Kalabaan berkunjung dalam rangka menguatkan kerja sama dengan Lubangsa terkait keamanan dan ketertiban (01/09). Pertemuan tersebut sekaligus menjadi tempat diskusi antar dua pesantren yang masih memiliki hubungan dekat tersebut.
Moh. Farid, Sh., M.Pd. selaku Ketua Pengurus Lubanga menjelaskan bagaimana bentuk, tugas dan kinerja pengurus Keamanan dan Ketertiban (Kamtib), termasuk menjaga kedisiplinan dan tanggung jawab. “Pesantren punya aturan. Makanya, kami saling menjaga kedisiplinan dan bekerja sama antar pengurus dalam menjaga keamanan dan ketertiban di pesantren kami. Bahkan, tamu juga ada aturannya.” terangnya. Lebih lanjut, dia juga memberi tahu bahwa pengurus Kamtib bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. “Namun, keamanan ini menjadi tanggung jawab seluruh pengurus pesantren.” imbuhnya. Karenanya, penguatan kerja sama semakin diperkuat.
Pak Farid (sapaan akrabnya) merespon pula terkait pandangan miring yang dituduhkan kepada pesantren oleh sebagian oknum masyarakat. “Orang luar mengklaim pesantren dengan stigma buruk, seperti tempat pembuangan orang nakal hingga melahirkan generasi yang buruk pula. Padahal tidak. Pesantren adalah tempat bagi mereka yang mau belajar, bertanggung jawab, dan taghyirul khuluq (perubahan perilaku; Red). Antisipasinya, ketika pendaftaran santri baru, ada surat perjanjian dan surat keterangan kelakuan baik dari desa.” paparnya. Selain penguatan antar pesantren, Lubangsa dan Al-Ishaf juga mempererat silaturahim dengan masyarakat sekitar.
Sekadar info. Sewaktu rombongan dari PP. Al-Ish’af diajak ke Laboratorium Sampah UPT. Jatian, mereka terkesima dengan teknik serta produk yang dihasilkan seperti paving dan pupuk kompos. Mereka berdiskusi bagaimana Lubangsa menjadi contoh untuk pesantren lain melalui program Ekopesantren Mandiri Atasi Sampah (EMAS).
Penulis | : Moh. Zainur Rozy |
Editor | : Moh. Tsabit Husain |