Pentas Mahakarya Orda Berlangsung Meriah
7965 View
Senin malam (2/1) setelah hadiran isya, seluruh santri berkumpul di Aula Lubangsa untuk mengikuti acara Pentas Mahakarya Orda yang diselenggarakan oleh pengurus seksi Pembinaan dan Penerangan Organisasi (P2O). Kepanitiaannya mengambil dari masing-masing ketua orda yang ada di Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa. Acara itu menghadirkan hadirkan Sanggar Andalas dan Ahmad Zaini, Pembina Komunitas Cinta Sastra (KCS) Lubangsa.
Format acara tersebut bisa dikatakan sangat sederhana, yang dimulai dari pembukaan oleh dua Master of Ceremony (MC), kemudian langsung pada acara sambutan Ketua Panitia, Ahmad Junaidi.
Junaidi (panggilan akrab Ahmad Junaidi) mengatakan bahwa acara tersebut merupakan acara perdana yang melibatkan semua organisasi lubangsa. Tak lain, acara yang diadakan pada malam rutinitas orda tersebut bertujuan untuk mengasah kemampuan para anggota orda. “Semoga acara ini bisa berlanjut ke depan, karena acara ini sangat perlu untuk dilakukan demi mengasah kemampuan para anggota orda,” terangnya.
Setelah sambutan selesai, kemudian diisi dengan penampilan baca puisi, pidato dan hadrah islami perwakilan dari masing-masing Organisasi Daerah (Orda). Ditengah-tengah penampilan yang dipersembahkan oleh masing-masing Orda, lalu Sanggar Andalas ditampilkan. Sanggar Andalas berhasil menghibur para santri dengan penampilannya yang sangat memukau.
Setelah penampilan Sanggar Andalas, kemudian kembali dilanjutkan dengan penampilan perwakilan dari masng-masing Orda. Dan pada penghujung acara, Ahmad Zaini menampilkan sebuah pementasan yang berjudul “Langkah Santri”.
Penampilan tersebut sangat meyentuh hati, karena dari setting yang dimainkan sangat selaralas dengan isinya. Selain itu, bumbu-bumbu syair yang dibacakan oleh Ahmad Zaini dengan diiringi musik tradisional, menambah nilai plus dalam penampilan tersebut. Sehingga para santri tidak kecewa dengan penampilan yang pamungkas itu.
Jamalul Muttaqien, Ketua Seksi Penerangan dan Pembinaan Organisasi (P2O) menjelaskan bahwa acara sengaja dimotori olehnya sebenarnya ingin mengevaluasi kemampuan dari masing-masing orda. “Evaluasi ini tidak cukup kami lakukan hanya satu kali dalam satu tahun, meski formatnya berbeda, kami terus melakukan itu (evaluasi, red),” paparnya.
Pengurus yang beralamat Grujugan, Gapura, Sumenep, itu berharap kreativitas yang ada dalam diri santri bisa ditunjukkan kepermukaan, agar persaingan antar orda semakin tampak.
Penulis : Nur Mahmudi
Editor : Misbahul Munir