Pengurus seksi Unit Usaha Lubangsa sejak beberapa bulan yang lalu membangun tempat pengembangan unit usaha. Setelah memiliki koperasi pesantren, 2 kantin pesantren, dan membangun gudang penyimpanan barang yang berdempetan dengan koperasi, Unit Usaha juga melengkapinya dengan membangun kios.

Kios tersebut berada di belakang Koperasi Lubangsa atau di depan Kantin Barokah menghadap ke Timur. Kios yang menelan anggaran hingga 40 juta rupiah itu terdiri dari 4 ruangan.  Kios yang memakan waktu 4 bulan tahap pembangunannya itu, akan diisi dengan beberapa  makanan siap saji, minuman seperti jus buah. Untuk ruang paling Utara akan ditempati penjualan jamu, yang diambil dari Usaha Kesehatan Pondok Pesantren (UKPP). “Atau bahkan suplayer dari luar pesantren,” kata Ach. Zamroni Arifin, Ketua Seksi Unit Usaha.

Hanya saja, hingga hari ini, kios tersebut belum dioperasikan. Menurut pengakuannya, salah satu yang menghambat pengoperasian tersebut adalah belum adanya kesepakatan antara operator kios tersebut dengan pihak Unit Usaha sendiri. Ia juga mengaku, bahwa sampai saat ini, sudah ada 4 orang yang mendaftar untuk menjadi operator kios tersebut. Dari 4 orang yang mendaftar, akan dilaksanakan pemilihan atau seleksi untuk menjaga kios tersebut. “Kami akan mempertimbangkan kembali 4 orang tersebut,” imbuhnya.

Mantan Pengurus seksi BLOK itu menambahkan, bahwa pihaknya akan segera melakukan kesepakatan tentang pembagian hasil dari kios tersebut. ”Kami akan mengadakan kesepakatan bersama mereka dengan format seperti MoU (Memorandum of Understanding),” tambahnya.

Berkenaan dengan sudah selesainya proses pembangunan kios tersebut, maka pihak Unit Usaha bekerja keras untuk mengoperasikannya dalam waktu terdekat. “Kami akan segera mengaktifkan kios itu, insyaAllah akhir bulan ini,” ungkapnya mengakhiri wawancara.

Penulis : Khairul Umam

Editor : Abd. Muqsith