JTKA Kembali Laksanakan Bimbingan Bersama Dua Tutor Sekaligus
3213 View
Lubangsa_Jum’at pagi (21/1) seluruh pengurus dan anggota Jam’iyatu Tahsini al-Khatti al-Arabi (selanjutnya disebut JTKA) kembali marealisasikan salah satu program kerjanya yaitu belajar bersama tutor yang bertempat di Mandala, Gapura. Agenda tersebut merupakan kegiatan rutin yang sudah berlangsung tiga kali. Yakni dua kesempatan dilaksanakan di PP. Annuqayah daerah Lubangsa, sementara yang ketiga dilaksanakan di luar kompleks Pesantren. Hal ini dibenarkan oleh M. Rafi’uddin al-Farisi, selaku ketua JTKA periode 2021-2023. Pihaknya menyebutkan, bahwa kagiatan yang dikonsep lesehan tersebut merupakan yang pertama kali pada periode kepemimpinannya kali ini, dan dilaksanakan diluar komplek seandainya tutor tidak bisa hadir ke Pesantren. “Terkait hal ini (Red:kegiatan belajar bersama) memang dirancang untuk direalisasikan diluar Pesantren sebagai alternatif saat penyaji berhalangan hadir, sehingga dalam kesempatan kali ini, dilaksanakan di kediaman salah satu penasehat JTKA yaitu M. Ainur Rifqi,” ungkapnya saat dijumpai di Langghar kesenian beberapa waktu lalu.
Pemberangkatan dimulai pada pukul 7.15 WIB, dan tiba di lokasi sekitar pukul 9.30 WIB. Setengah jam kemudian, rutinitas dimulai bersamaan dengan tibanya Ustaz Zubaidi, sebagai tutor sekaligus pendiri komunitas JTKA. Dalam perbincangannya saat memberikan materi, ustaz Zubaidi mengungkapkan pengalamannnya selama perproses dalam bidang kaligrafi. Tidak hanya itu, ia juga menyinggung perlunya sanad keilmuan dengan upaya membangun hubugan emosional dengan guru. Sebagaimana pengalamannya, lelaki kelahiran mandala itu, mengatakan bahwa selama berproses di bidang kaligrafi, tidak sedikit guru atau kaligrafer ternama yang dikunjungi, demi menyetorkan karyanya. Hingga, membuahkan sebuah karya berupa buku panduan kaligrafi naskhi. ”Panduan itu saya peroleh selama belajar dan nyabis kepada para kaligrafer saat mondok dulu di Lubangsa,” tuturnya pada saat ditanya perihal buku panduannya disela-sela memberikan materi kepada para anggota.
Selain memberikan materi dan motivasi, ustaz Zubaidi juga mengoreksi langsung karya anggota yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan. Rutinitas kemudian dilanjut dengan hadirnya Ustaz Ahya’, kontingen Sumenep yang pernah menjuarai lomba kaligrafi tingkat provinsi di bidang kaligrafi naskah pada tahun 2004 silam. Ia merupakan teman karib seperjuangan dengan ustaz Zubaidi. “Saya berjumpa dan kenal dengan ustaz Zubaidi di MTQ provinsi dulu, hingga kemudian kami akrab bermula dari sana,” ungkapnya sembari mengoreksi karya anggota. Meski bukan alumni Pondok Pesantren Annuqayah, ia berharap juga diakui menjadi santri Annuqayah. “Dengan adanya pertemuan ini semoga bisa diakui menjadi bagian dari pada santri Annuqayah,” tandasnya sebelum mengakhiri kegiatan belajar bersama.(Red)
Penulis : Abd. Sa'ed
Editor : Moh. Ali Fikri