Perpustakaan Lubangsa Telah Diaktifkan
5778 View
Sebelumnya peminjaman buku Perpustakaan Lubangsa direncanakan akan dilaksanakan setelah liburan Ramadhan. Tapi rencana itu harus dirombak, karena ada instruksi langsung dari Pengasuh PP. Annuqayah daerah Lubangsa, K. Muhammad Ali Fikri, untuk membuka peminjaman sebelum liburan.
Karena itulah, Pustakawan perpustakaan PP. Annuqayah daerah Lubangsa bersama dengan KP2 dengan segera melaksanakan rapat guna pematangan persiapan peminjaman buku perpustakaan. Dalam rapat itupun disepakati bahwa peminjaman buku di Perpustakaan Lubangsa akan dilaksanakan pada Rabu (4/5/2016).
Tepat di hari Rabu (4/5) malam, Perpustakaan Lubangsa langsung dipadati oleh para pengunjung. Pengunjung malam itu begitu membeludak, tidak seperti biasanya. Keadaan itu membuat ruangan Perpustakaan Lubangsa yang sebenarnya sudah lebih luas dari sebelumnya itu terasa sesak dan panas. Bahkan ada sebagian pengunjung yang terpaksa membaca Koran Harian Jawa Pos di serambi Perpustakaan. Pustakawan yang menjaga pun mengaku kewalahan mengawasi pengujung saat itu.
“Saya begitu kewalahan mengawasi para pengunjung malam ini, sebab mereka masih belum paham bagaimana mekanisme yang ada di sini, hingga kami terkadang harus memberitahunya kepada satu persatu pengunjung yang datang,” ujar salah seorang Pustakawan Lubangsa, M. Ainur Ridha’ie.
Sebenarnya Pustakawan yang berada di sana merasa bahagia dengan adanya perpustakaan yang baru ini. Hal ini dikarenakan mereka mendapat hal-hal yang baru, seperti tempat baru, suasana baru, dan sistem pembelajaran yang baru. Ditambah lagi tempatnya lebih luas, juga fasilitas yang lebih memadai, bahkan aplikasi yang digunakan pun lebih canggih.
“Saya sangat senang dengan hal ini,”ucap Aan, panggilan akrab M. Ansori, salah satu pustakawan di Perpustakan Lubangsa. Namun, pustakawan yang kini masih menjadi siswa kelas akhir di MA 1 Annuqayah itu, juga merasakan berbagai macam kesulitan dengan adanya hal itu. Temapat yang tambah luas dari sebelumnya malah membuat pengunjung lebih sulit untuk diatur dan ditertibkan. “Sebenarnya itu yang membuatku bingung,” ucapnya sambil tersenyum tipis.
M. Iqbal, salah satu pengunjung Perpustakan, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, hal ini perlu mendapat apresiasi yang tinggi dari para santri, sebab, perpustakaan yang saat ini sudah sangatlah berbeda dari sebelumnya, ada banyak perubahan yang begitu signifikan.
Namun, melihat masih banyaknya rak buku yang kosong, ia juga berharap agar perpustakaan juga segera menambah koleksi bukunya, utamanya di bidang yang masih terbilang sedikit koleksinya.
Di balik itu semua, Pembina Perpustakaan Lubangsa, Masyhuri Drajat, menghimbau agar para pengunjung bisa ikut berpartisipasi aktif dalam memperbaiki Perpustakaan Lubangsa ke depan, setidaknya dengan cara mematuhi apa yang telah ada dalam peraturan perpustakaan dan tidak membuat kegaduhan ketika berada dalam perpustakaan. “Hal ini kita lakukan juga demi kita, bukan?” tegasnya.