Bekali Santri Kelas Akhir, Pengasuh Tegaskan Pentingnya Nilai Kesantrian
270 View
Lubangsa Putri_ Menjelang akhir tahun pelajaran, santri kelas akhir PPA. Lubangsa Putri mendapatkan bekal berharga sebelum menyelesaikan masa belajarnya di pesantren. Dalam acara tausiyah yang digelar di Serambi Pengasuh pada Senin (01/07), Drs. KH. Muhammad Shalahuddin A. Warist, Pengasuh PP. Annuqayah Lubangsa, menyampaikan nasihat khusus yang ditujukan kepada seluruh santri kelas akhir.
Acara yang berlangsung dalam suasana khidmat ini dihadiri oleh santri kelas akhir baik Tingkat SLTP maupun SLTA. Beberapa di antara mereka memang akan meninggalkan pondok, sementara sebagian lainnya masih akan melanjutkan belajar di pesantren. Meskipun demikian, tausiyah ini ditujukan kepada seluruh santri kelas akhir sebagai bentuk pembekalan rohani dan moral, agar mereka siap menghadapi dunia luar dengan tetap membawa nilai-nilai kepesantrenan.
Dalam tausiyahnya, Beliau mengingatkan bahwa santri harus terus berkembang di mana pun berada, namun tetap menjaga nilai-nilai yang telah ditanamkan selama mondok. Nilai-nilai tersebut menjadi dasar dalam bersikap, berpikir, dan berperilaku di tengah masyarakat.
Beliau menegaskan bahwa nilai-nilai pesantren seperti keikhlasan, kesederhanaan, adab kepada guru, semangat belajar, dan tanggung jawab terhadap umat harus tetap dijaga, meskipun santri sudah berada di luar pondok.
“Jangan sampai selesai mondok, lalu selesai juga adabnya. Santri itu tetap santri, meskipun kalian kuliah, bekerja, atau menikah. Santri itu status moral, bukan hanya status tempat tinggal,” tegas beliau.
Beliau juga berpesan agar para santri tetap menjalin hubungan dengan pondok dan guru-guru mereka. Doa dan restu para guru, menurut beliau, adalah bagian penting dari kekuatan batin santri.

Dalam kesempatan itu, beliau mengingatkan bahwa lamanya masa mondok bukan tolak ukur utama. Yang lebih penting adalah bagaimana seorang alumni menjaga nilai-nilai pondok.
“Tidak masalah berapa tahun kalian mondok. Tapi yang penting, seberapa besar kalian menjaga nilai-nilai pondok setelah keluar dari sini,” lanjutnya.
Para santri menyimak tausiyah ini dengan khidmat. Tausiyah tersebut menjadi pengingat bahwa status santri akan terus hidup dalam sikap, akhlak, dan kontribusi nyata di tengah masyarakat.
Penulis : Risqi Nur Laili
Editor : Fatimatul Firdaus