KPL Lubangsa Bergerak Cepat Demi Pelestarian Lingkungan
5670 View
Optimalisasi Peran CPA
PP. Annuqayah daerah Lubangsa seksi Kebersihan dan Pelestarian Lingkungan (KPL) bergerak cepat dalam proses pelestarian lingkungan. Salah satu bentuk konkritnya adalah optimalisasi Club Pecinta Alam (CPA) yang merupakan salah satu unit yang dinaungi oleh KPL.
Menurut pengakuan Ustadz Taufiqurrahman, Wakil Ketua Seksi (Wakasi) KPL, CPA ini diprogramkan tidak hanya membantu membersihkan kawasan Lubangsa, tapi juga akan diarahkan pada program penghijauan. Menurutnya, penghijauan lingkungan juga masuk terhadap program kerja dari CPA itu sendiri.
Hal ini juga ditegaskan oleh Johan Wahyudi, Ketua Seksi KPL. “Kami pengurus KPL sudah mendatangkan fasilitator untuk memberi motivasi berupa arahan dan bingbingan kepada CPA dalam program Tabulampot (Tanaman Buah dalam Pot) untuk ditempatkan di green house,” paparnya ketika di wawancara Kru Koran Lubangsa di Warung Telekomunikasi (Wartel) Lubangsa.
Membentuk Club Lubangsa Kreatif (CLK)
Bukan hanya itu saja, program yang lain, yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan adalah pembentukan Club Lubangsa Kreatif (CLK), yang bergerak dalam hal daur ulang sampah. Menurut penuturan santri yang berasal dari Pamekasan itu, CLK ini dibentuk pada hari Ahad, 6 Maret 2016 M.
Ia menambahkan, bahwa CLK ini akan melakukan daur ulang sampah, sehingga sampah-sampah tersebut nantinya bernilai guna dan bernilai rupiah. “KPL nantinya akan melakukan kerjasama dengan Unit Usaha Lubangsa,” imbuhnya, menjelaskan. Ia berharap, dengan adanya club ini juga bisa membantu perkembangan keuangan lubangsa, serta dapat mengurangi sampah yang dibuang cuma-cuma.
Salah satu anggota (CLK) yang enggan disebutkan namanya mengatakan senang dengan terbentuknya CLK ini. “Saya sangat senang karena di samping saya dapat mengasah kemampuan, saya juga dapat membantu pertumbuhan keuangan di Lubangsa,” ujarnya di sela-sela kesibukannya membuat tas dari bekas botol minuman, Senin (8/3/2016) di halaman kompleks Blok A.
Perlu diketahui, bahwa CLK beranggotakan sepuluh orang santri dari berbagai daerah. Bahkan, dalam proses perekrutan anggotanya pun, tidak menggunakan sistem pendaftaran sebagaimana club yang lain. “Sengaja kami tidak membuka pendaftaran, karena kami ingin memulai dari hal-hal yang kecil dulu, dan sepuluh anggota dari CLK ini adalah santri pilihan yang dinggap memiliki kreativitas, kesabaran dan ketelatenan. Apabila nanti ada kemajuan yang sangat pesat maka kami akan segera merekrut anggota baru,” ujar Kharul Umam, Ketua CLK.
“Semoga saja CLK ini mendapat apresiasi dari pengurus pesantren, lebih-lebih dari pengasuh,” harap Ustadz Johan. [Rul]
Comments
neviams
Senin, 19 September 2022<a href=https://vtopcial.com/>buy cheap generic cialis online</a> For the most part, Viagra that is advertised as available without a prescription is counterfeit and being sold illegally