Liburan Ramadhan Orda Bentuk Rombongan Akbar
4770 View
Liburan Bulan Ramadhan Pondok Pesantren Annuqayah sudah bisa dihitung jari, sebagaimana yang tertera dalam kalender Annuqayah, jika tidak ada perubahan dari Pengurus Yayasan Annuqayah liburan panjang jatuh pada tanggal (24/05). Menurut Ali Hisyam, Ketua Pengurus PP. Annuqayah daerah Lubangsa ketetapan liburan Ramadhan tetap menunggu surat intruksi dari pengurus pusat, karena semua kebijakan Pesantren Annuqayah secara umum secara prosedural harus melalui intruksi atau ketetapan Pengurus Pesantren Annuqayah pusat.
Untuk mempersiapkan liburan panjang Ramadhan pengurus Seksi Pembinaan dan Penerangan Organisasi (P2O) telah mempersiapkan segala hal. Kasi P2O, Jamalul Muttaqin mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat tertutup dengan seluruh Harian dan pengurus seksi terkait untuk membahas dan merancang mikanisme kepulangan santri di bulan ramadhan. Menurut Jejen pengurus asal Gapura itu, rombongan di bulan ramadhan nanti menjadi suatu kewajiban bagi santri Lubangsa, “kami telah merancang tata tertib untuk kepulangan santri. Rombogan nanti akan dihendel oleh Organisasi Daerah (Orda) masing-masing,” katanya saat dikonfirmasi Koran Lubangsa.
Tentu ada beberapa hal yang sudah disepaki dalam tatib rombogan liburan Ramadhan, Robeth Mahsun juga membenarkan adanya kewajiban untuk membuat Rombongan Akbar bagi seluruh Orda, Wakil Seksi (Wakasi) P2O itu memberikan penjelasan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan secara serius oleh Orda, terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lapangan, “Hal ini menyangkut kekompakan dan kinerja dari pengurus Orda, kami harap Ketua Orda bisa menjaga segala sesuatu yang berhubungan dengan ketertiban rombongan,” tuturnya dengan wajah tegas.
Selaku Ketua Ikstida, Subaidi Barma membenarkan bahwa ada kewajiban yang ditetapkan dengan tandatangan kesepakatan berbentuk memorandum kesepahaman antara pengurus Orda dengan pengurus pesantren khususnya P2O, “Sudah ada sosialisasi dan kesepakatan antar ketua Orda,” katanya saat berlalu dari biliknya A/27. Senada dengan Mahrus, Ketua Orda Iksapansa menyatakan bahwa dengan adanya Rombogan Akbar yang dibentuk oleh pengurus P2O membuat seluruh Orda benar-benar bekerja ekstra mengkordinir kepulangan anggotanya di bulan ramadhan tahun ini.
Lebih Nyaman, Teratur dan Rapi
Selaku Ketua Pengurus, Ali Hisyam menunjukkan sikap optimis dengan adanya Rombongan Akbar Lubangsa, lebih lanjut mantan pengurus 2015-2017 itu mengatakan bahwa ditetapkannya tatib kewajiban untuk mengikuti rombogan Orda tidak lain adalah bentuk kepedulian pesantren terhadap santri yang akan pulang, “ini bukan berarti mengikat santri atau bahkan membebani, tidak lain ini bentuk penjagaan kami,” tuturnya dengan nada santai.
Begitu pula yang disampaikan Waka III, Bakir dalam hal ini mengatakan lebih spesifik bahwa kewajiban dibentuknya Rombongan Akbar tidak lepas dari berbagai kejadian yang pernah dilakukan santri saat liburan panjang, kalau mau mengungkap beberpa kasus lama kita akan menemukan banyak santri yang pulang kadang dijemput oleh pasangan yang bukan mahram, bahkan ada santri yang tidak pulang ke rumahnya, dengan tegas selaku Waka yang menaungi bagian kordinasi dengan masyarakat atau wali santri, Bakir menginginkan dengan adanya mikanisme alur kepulangan santri yang jelas, secara dzahir rombogan kepulangan santri akan mengurangi berbagai hal yang menimbulkan kesan-kesan negatif di masyarakat, “ya paling tidak ini sebagai awal untuk melangkah dan melakukan perubahan,” tambahnya dengan nada berapi-api.
Saat dikonfirmasi soal latar belakang dibentuknya peraturan kewajiban rombongan bagi Orda, Kasi P2O mengatakan bahwa ini berkenaan dengan peran Orda dalam mengatur segala tetek bengek anak buahnya, menurut mantan Pimpinan Redaksi Majalah Muara itu, rombongan Akbar yang dihendel Orda adalah keinginan besar dari pengasuh untuk mengupayakan ketertiban dan keamanan santri saat pulang liburan. Ditanya soal lebih lanjut apakah peraturan ini akan berlaku untuk selamanya, pengurus P2O masih akan melihat hasilnya dilapangan “Ini kan masih awal, kita lihat saja nanti, kalau ternyata maksimal nanti akan diwajibkan untuk periode selanjutnya,” katanya pada Koran Lubangsa.
Kasi Kamtib, Wildah Mahfudi tidak tinggal diam, selama ini Kamtib juga digerakkan untuk mengikuti semua rapat yang dilaksanakan P2O dalam pembentukan alur dan tatib kepulangan santri. Kenapa harus Kamtib yang terlibat, menurut Wildan yang biasa disapa santri Lubangsa, Kamtib memilik kewenangan dalam hal menjaga keamanan, “Nanti khawatir terjadi penyelewengan,” tuturnya di Posko Kunjugan. Seperti biasa dengan sikap yang tegas, Wildan memproyeksikan bahwa santri akan lebih nyaman, aman dan lebih irit biaya sekaligus tenaga, karena wali santri tidak disibukkan menjemput ke pondok pesantren.
Mobil Rombongan Berangkat di Instika
Tidak sebatas membuat kewajiban, Ziyad Khazin selaku pengurus P2O jauh-jauh hari sudah membentuk pula mikanisme di lapangan dalam pemberangkatan mobil rombongan, sebagaimana yang ada dalam tatib, lanjut Ziyad mobil Orda akan ditempatkan di halaman Instika, sesuai dengan tata letak yang telah ditetapkan oleh pengurus pesantren. Bahkan P2O sudah membuat Ketua Rombongan sekaligus sebagai Kordinator Lapangan (Korlap) yang akan mengatur mobil selama di Instika dan juga bertanggung jawab atas semua anak buahya di setiap ordanya.
Sebagai Kasi P2O, Jejen banyak memberikan penjelasan terkait alur dan mikanisme pemberangkatan mobil rombongan, secara mikanisme yang dibentuk oleh pengurus pesantren, alur pemberangkatan rombongan akan disesuikan dengan nomor urut yang telah disepakati oleh ketua Orda, sedang santri menunggu di depan masjid Jamik Annuqayah sesuai dengan barisan rombongan masing-masing, “nanti ada pihak Kamtib di depan masjid yang berhubunga dengan Korlap yang ada di Instika,” katanya, lebih lanjut Kasi P2O itu megatakan bahwa untuk menjaga ketertiban mobil dan santri akan dikerahkan semua kepengurusan Lubangsa tahun 2017-2019, yang sudah diatur oleh P2O, “nanti ada kerja sama, untuk menjaga di berbagai titik tertentu,” terangnya. Sedang start pemberangkatan rombogan di halam masjid Jamik Annuqayah sesuai denga intruksi dari pengurus Kamtib.
Jejen berharap rombongan Orda bisa berjalan dengan sukses dan lancar, supaya Orda ke depan menjadi contoh bagi yang lain “Kami harap Orda mengerti bahwa ini demi masa depan Orda dan pesantren,” ujarnya.
Penulis : Jamalul Muttaqien
Editor : Misbahul Munir