Lubangsa—Pengurus Perpustkaan Lubangsa melakukan Audit buku yang dimulai sejak Sabtu, (19/12) sampai Rabu, (23/12). Hal tersebut dilakukan agar iventaris buku di Perpustakaan terjaga dengan rapi untuk memastikan tidak ada buku yang hilang dari rak, sehingga bisa memenuhi kebutuhan santri yang ingin meminjam buku.

Menurut Koordinator Pengadaan dan Pengolahan, Syarif Hidayatullah, mengutarakan bahwa kegiatan yang menyita waktu cukup lama sehingga menutup Perpustakaan Lubangsa tersebut dilaksanakan setiap bulan satu kali. Sehingga inventaris buku terjaga dengan baik dan aman. “Januari akan diaudit kembali,” ujarnya saat ditemui di Pepustakaan Lubangsa ketika sendang melakukan audit buku.

Hal serupa juga diutarakan oleh ketua Perpustakaan Lubangsa, Nurul Hasan yang mengutarakan, bahwa kegiatan ini (audit buku.red) harus dilakukan setiap bulan. Mengingat ada anggota Perpustakaan atau santri yang terkadang lambat mengembalikan dan bahkan sampai menghilangkan buku yang dipinjam. Dengan melakukan audit buku setiap bulan satu kali diharapkan bisa mengurangi kehilangan atau keterlambatan buku yang dilakukan oleh santri. “Supaya buku di Perpustakaan bisa tejaga dengan baik,” pungkasnya ketika sedang melakukan audit  buku di Perpustakaan.

Menurut pengakuan Nuvilu Ustman Alatas selaku Pembina Perpustakaan dan Mantan ketua Perpustakaan, mengungkapkan bahwa kegiatan audit buku yang dilakukan oleh pengurus Perpustakaan masa bakti 2020-2021 mengalami peningkatan karena ketika melakukan audit buku hanya berjarak satu bulan, tidak seperti di masa jabatannya. “ Kalau satu bulan tidak,  kalau dua bulan iya,” ujarnya saat ditemui di Perpustakaan Lubangsa Minggu (20/12).

Penulis: Moh. Tsabit Husain

Editor: Muhtadi