Komunitas Tanoker dan Karangperda Lansia Kunjungi UPT Jatian
5319 View
Koran Lubangsa_Rombongan Komunitas Tanoker dan Karangperda Lansia, Ledokombo, Jember kunjungi Laboratorium Sampah UPT Jatian tadi siang (10/12). Komunitas yang terdiri dari perempuan tersebut melakukan studi banding mengenai pengelolaan sampah dan ekologi berwawasan pesantren.
Juhariyah Kepala Sekolah Yang-Eyang menuturkan bahwa kedatangan mereka untuk silaturahmi dan studi banding mengenai pengelolaan sampah.
“Jadi, Bu Cicik itu dari komunitas Tanoker, kami kerjasama dengannya sebab beliau kenal dengan Kiai. Dia yang ngajak kami ke sini. Alhamdulillah, kami bisa masuk dan ketemu dengan pesantren yang sebesar ini.” ungkap perempuan yang memimpin sekolah perempuan itu.
Menurutnya, pihaknya pernah melakukan langkah-langkah pengelolaan sampah seperti UPT jatian. Namun, berbagai kendala menyebabkan pengelolaan tersebut terpaksa dihentikan.
“Saya pernah memulai seperti ini dua kali, tapi tidak ada respon dari lingkungan (pemerintah dan komunitas pecinta lingkungan;Red.) .” ungkapnya.
Dia bercerita kalau pengelolaan sampah secara mandiri dimulai di sekolah Yang-Eyang. Sekolah itu dihuni 99% perempuan. Namun, karena tidak ada respon, pengelolaan tersebut terhambat.
“Tenaganya semua kan perempuan, sehingga tenaga-tenaga itu terbatas. Nah, ini Insyaallah kami nanti i mulai lagi. Kita liat-liat di sini.” Paparnya.
Farhan CIci, Direktur Komunitas menyampaikan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah dalam ajang silaturrahmi dan belajar bersama tentang pengolalaan sampah di UPT Jatian, “sukses dan barokah yaa” ucap perempuan asal Karanglesung, Ledokombo, Jember itu.
Penulis | : Moh. Aqil |
Editor | : Moh. Tsabit Husain |
Comments
sekretariat tanoker
Senin, 26 Februari 2024Terima kasih banyak atas sambutan yang luar bisa. Banyak ilmu yang dibawa pulang. Oh ya maaf sedikit koreksi. Karangwreda bukan perda. Nama direktur Tanoker Farha Ciciek. Kepala sekolah eyang SEGAR desa Sumberlesung. Terima kasih