Kios Baru Lubangsa Telah Dibuka
5076 View
Jumat (16/12), salah satu ruang Kios Lubangsa yang terletak di belakang Koperasi Lubangsa telah dibuka seiring dengan penyebaran pamflet yang diletakkan diberbagai tempat. Ada beberapa menu-menu makan santri yang disediakan sesuai dengan angket yang disebar pada tahun 2015.
Dalam proses pembangunan kios tersebut tidak berjalan mulus seperti apa yang diharapkan, masih ada banyak rintangan yang selalu menjaid penghambat jalannya pembangunan. Seperti yang diakui oleh Kasi. Unit Usaha, yang mempunyai tugas mengurusi pembangunan kios, al-ustadz Ach. Zamroni, beliau mengungkapkan bahwa, Kendala yang menjadi penghambat dalam penyelesaian kios yaitu kurangnya tenaga kerja dan sulitnya mencari tukang bangunan.
Adapun menu yang disediakan dalam kios tersebut bermacam-macam. Sesuai dengan apa yang dituliskan di pamflet, ada nasi pecel, nasi lalapan, nasi penyet, dan lain-lain.
Santri asal Pragaan tersebut menambahkan bahwa pekerja yang menangani kios baru tersebut adalah orang-orang luar pesantren, tetapi santri tidak perlu khawatir, karena mereka sudah termasuk orang-orang yang lulus seleksi dalam segi akhlak dan kejujuran. “Kejujuran dan akhlak kami perioritaskan bagi pekerja di kios tersebut, karena ini menyangkut materi dan lingkungan pesantren. Jadi, kami harus memilih orang-orang yang dapat dipercaya sekaligus bisa menyesuaikan diri bergaul di lingkungan santri,” terangnya.
Sebenarnya ada empat ruang yang telah terbangun. Sedangkan yang dipergunakan hanya satu untuk saat ini. Pengakuan dari Roni, sapaan akrap Ach. Zamroni, tidak akan membiarkan tiga ruangan yang tersisa tetap kosong. Semuanya akan diisi, hanya saja masih memikirkan soal akan diisi oleh apa. “Berdasarkan rencana pengasuh, kios yang paling selatan itu akan ditempati foto copi, diutaranya ruangan yang telah dibuka akan ditempati kantin mie ayam dan sebagainya, sesuai dengan kemauan santri. Sedangkan yang paling utara kemungkinan akan diisi dengan beraneka macam minuman,” paparnya saat diwawancarai di biliknya.
Santri sangat mengapresiasi adanya kios baru dengan menu nasi yang bermacam- macam dengan harga terjangkau. Selain itu, hal ini juga lebih memudahkan santri untuk tidak telalu jauh membeli nasi seperti yang sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Ach. Warits, “Saya sangat senang sekali dengan adanya kios ini. Saya jadi tidak usah jauh-jauh lagi untuk membeli nasi,” ucapnya.
Salah satu pegawai Kantin Sufi Lubangsa tersebut mengharapkan agar santri Lubangsa juga membeli apa yang telah disediakan oleh pesantren. “Saya teringat dauh pengasuh, bagaimana santri juga bisa memanfaatkan secara baik segala hal yang telah disediakan oleh pesantren. Kalau sudah ada di pesantren sendiri, mengapa harus membeli keluar pesantren?” pungkasnya.
Penulis : Nur Mahmudi
Editor : Misbahul Munir