Baru Beroperasi Satu Bulan, Jasa Cuci Baju Sumbang Pendapatan Pesantren
5193 View
Lubangsa_Setelah santri PP. Annuqayah sempat dilarang untuk menggunakan jasa cuci baju (laundry, red) mengakibatkan beberapa santri kerepotan dan mengalami keluh kesah. Salah satunya disebabkan karena musim pancaroba yang tidak menentu.
Hal ini berakibat terhadap efektifitas mencuci baju yang dilakukan oleh santri, apalagi bagi mereka yang berstatus siswa yang dicekoki dengan kegiatan pesantren yang padat dari pagi hingga sore sehingga terkadang memungkinkan kegiatan mencuci ini terbengkalai.
Sebagaimana diakui oleh Khairur Raziqin,”repot sekali, pagi sekolah formal dan sore Madrasah diniyah, jadi kemungkinan besar untuk mencuci itu hanya pada hari jumat,”akunya kepada Kru Koran Lubangsa (31/01).
Hal ini diakui oleh Imam Tabroni. Dirinya mengeluhkan bahwa meskipun dirinya istiqamah mencuci, ia juga kerepotan karena terkadang turun hujan tanpa diduga. “ya, kalau sudah hujan kadang baju masih basah, (bedek,red), apalagi tempat jemuran masih antri, tapi hal itu bukanlah masalah yang berarti, namanya santri yang harus sabar mengantri,” ungkapnya.
Lain halnya dengan apa yang diungkapkan oleh Dhani, warga bilik C/19, dirinya lebih memilih menggunakan jasa laundry karena dirinya mengakui terhadap kesibukan setiap harinya. “Lebih baik fokus saja kepada mata pelajaran yang ada di sekolah, dari pada hanya memikirkan baju yang belum kering dan tidak harum lagi,”ungkap santri baru asal Batang-batang tersebut.
Jasa cuci baju (laundry, red) sampai hari ini sudah beroperasi satu bulan (31/01). Jasa ini bertempat di dapur Aula PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Meski baru beroperasi, unit baru yang bekerja sama dengan tetangga sekitar ini ditangani oleh Pengurus unit usaha sudah berhasil menyumbangkan pendapatan kepada pesantren Lubangsa.
“kalau dihitung dari awal, insyallah lebih dari satu juta,”ungkap Hendra, salah satu penjaga jasa cuci baju. Santri asal Jawa tersebut juga mengungkapkan bahwa antusias santri Lubangsa masih banyak yang menggunakan jasa cuci baju ini untuk saat ini. “setiap pagi dan malam selalu ramai, kalau sendirian bisa kewalahan juga,”pungkasnya dengan gelak tawa.
Penulis : Abd. Warits
Editor : Abd. Aziz