Jalankan Sekolah Organisasi, Isarat Tanamkan Kaderisasi
4914 View
Lubangsa_Pendidikan dan pengkaderan kepada anggota menjadi fokus utama Pengurus Ikatan Santri Madura Timur (Isarat) di periode sekarang. Dalam upaya mencapai target tersebut, Pengurus Pendidikan, Penalaran dan Pengkaderan (P3) yang bertanggung jawab atas hal itu menfasilitasi prosesnya dengan melaksanakan kegiatan Sekolah Organisasi yang dimulai dari tanggal 19-21 Oktober yang diletakkan di Masjid Jami’ Annuqayah lantai II.
Fahrur Rozi selaku Ketua Ikatan Santri Madura Timur (Isarat) dalam sambutannya menyampaikan akan pentingnya organisasi dalam kehidupan manusia. “Konseptualisasi tuhan dalam menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku hanya untuk mengenal satu sama lain, telah membawa kecendrungan tersendiri bagi manusia hidup dalam organisasi. Karena di dalamnya manusia dapat mencapai keinginannya dengan baik dan mudah,” tutur santri asal Talango itu penuh semangat.
Selain itu, Rozi menegaskan, “Seorang Sosiolog Alex Inkeles mengatakan bahwa salah satu bagian dari manusia modern adalah berorganisasi. Jadi dapat dikatan bahwa seseorang yang tidak berorganisasi itu bukan manusia modern” ungkapnya dengan diselingi tawa anggota.
Pada Ahad (19/10) malam itu, penyajian perdana berupa materi manajemen yang disajikan oleh Faisal akbar yang merupakan salah satu alumni Isarat asal Raas. Keberadaannya sebagai alumni menjadi sorotan panitia dalam menginspirasi para pengurus dan anggota bahwa produk Isarat adalah orang yang diakui kredibilitas intelektualnya. Pada penyajian kali ini, dia menyampaikan bahwa manejemen organisasi meliputi lima hal yang tertuang dalam kata POACE; pleaning, organizing, actuating, cleaning, dan evaluating. Lima hal tersebut merupakan prosedur kegiatan yang harus terjadi dalam sebuah organisasi. Organisasi tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya hal tersebut.
Berlanjut Senin malam (20/10), materi kedua yaitu keorganisasian disampaikan, Dr. KH. Maimun Syamsuddin, M.Ag. Beliau memberikan pandangan secara rinci mengenai organisasi. Mulai dari pengertian, syarat, macam, sifat, sampai study kasus organisasi. Beliau menyampaikan bahwa hal yang terdapat dalam organisasi tidak dapat dipelajari manusia dengan cara memabaca dan mendengar. Akan tetapi organisasi bisa diketahui dengan berproses langsung di dalamnya. Maka keberadaan Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa cukup respek dengan hal itu untuk memberikan gambaran awal tentang kehidupan masyarakat nanti dengan berbagai macam perbedaan yang terjadi di dalamnya.
Selasa (21/10) malam, Materi kepemimpinan leadership yang disajikan oleh Ebit Ebidillah, alumni Isarat asal Talango di mana sekarang menjabat sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep. Penyajian di malam terakhir ini terlihat berbeda dari penyajian-penyajian pada malam sebelumnya. Penyaji sengaja menggunakan konsep dialog interaktif agar seluruh peserta ikut pro-aktif dalam kegiatan tersebut. Hal ini bertujuan agar pemahaman peserta mengenai kepemimpinan dapat diukur. Di samping itu, penyaji juga menyampaikan materi ini tidak secara tekstual atau definitif, akan tetapi lebih menekankan terhadap persepsi-empiris tentang bagaimana seorang leader itu dapat dipahami.
“Saya sengaja tidak memaparkan materi berdasarkan pengertiannya. Tapi saya akan memberikan gambaran mengenai seorang leader dalam penerapannya. Karena takutnya seorang leader itu dipahamai berdasarkan teks-teks”, pungkasnya. (Yink/Lik)