Dua Anggota Klub Lukis Juara I dan II lomba Lukis Sekardaya
4329 View
Lubangsa_Dua anggota Club Lukis PP. Annuqayah daerah Lubangsa, Moh Hamdi dan Muhammad Nasrullah berhasil meraih juara I dan II lomba lukis Sekardaya. Mereka memenangkan lomba itu pada Jumat (24/05/24), di Universitas Wiraraja, Sumenep.
Sekardaya adalah perlombaan baca puisi dan seni rupa tingkat regional (se-madura) yang disenggarakan oleh Sanggar Cemara. Lomba tersebut berlangsung selama satu hari, dimulai dari 9:00 WIB sampai 17:00 WIB.
Mohammad Hamdi mengungkapkan dirinya begitu gugup mengikuti lomba tersebut. Pasalnya tema yang diangkat begitu berat dan rumit, yaitu “Jelajah Warisan Leluhur Madura” dengan dewan juri Oces Sumantri, salah satu budayawan Sumenep. Selain itu, ia harus melukis di kanvas 40 x 60 cm yang telah disediakan oleh panitia. “Tak ayal, Tari Sintong menjadi pilihan saya karena serat akan makna,” ujarnya.
Hamdi mengatakan dirinya mulai mengenal seni lukis sejak masuk di Club Lukis Lubangsa. Setiap hari, ia memulai latihan lukis secara rutin sepulang sekolah. Awalnya, ia menggambar sketsa wajah menggunakan pensil. Pada saat itu, ia berani untuk mencoba menggunakan media lukis lain sampai ke tahap cat lukis, meski dirinya masih pemula.
Kompetitornya, Muhammad Nasrullah, juga merasakan hal sama kala mengikuti lomba lukis tersebut. Ia begitu bingung ketika melukis dengan durasi 8 jam. Waktu yang relatif singkat bagi Nasrul yang terbiasa menyelesaikan lukisan dalam jangka 10 jam. Dari sanalah, ia harus mengeksplorasi diri dengan kondisi yang tidak sama di pesantren, “saya melukis sejak 9:00, lalu break dulu untuk salat jumat. Kemudian saya memulai lagi pada 13:00 sampai kisaran jam 17:00 WIB,” katanya.
Nasrul sendiri membuat tema tentang “Pondok” dalam perlombaan tersebut. Ia selalu percaya bahwa warisan Madura tidak hanya berasal dari kebudayaan setempat atau pertunjukkan musik. Lebih dari itu, Pondok Pesantren juga berasal dari cagar warisan leluhur pulau garam ini yang terus eksis dan berkembang setiap tahunnya.
Penulis | : Sururi Nurullah | |
Editor | : Ikrom Firdauz |