Lubangsa_Untuk menyalurkan kreativitas tak butuh bahan mahal dan teknologi canggih. Sampah pun jadi. Moh. Kholili (Kholil), salah satu petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jatian PP. Annuqayah daerah Lubangsa, menyulap sampah plastik menjadi kursi atau yang disebut eco break. Kreasi itu dia bikin dengan cermat hingga memiliki manfaat dan pangsa pasar tinggi.

Di UPT Jatian, sampah kiriman dari asrama santri ada yang dibakar dan dibuat kerajinan tangan. Kegiatan yang trakhir ini mengundang perhatian beberapa pihak yang berkunjung ke UPT Jatian, mulai dari civitas akademika, peneliti, pemerintah desa hingga aktivis lingkungan dan seniman. Paving dan pupuk kompos lebih menarik minat mereka. Namun, siapa sangka, petugas juga membuat kursi berbahan dasar sampah. 

Kegiatan tersebut bermula dari kesadaran dan kepekaan petugas bahwa sampah tidak semata-mata barang yang dibuang dan dilupakan seperti mantan. Kholil bersama beberapa rekan-rekannya menyumbang ide dan tenaga bagaimana sampah di UPT Jatian bernilai jual tinggi. 

 “Semua ini kebanyakan dari sampah.” terangnya saat di wawancarai di masjid Jami Annuqayah.

Kholil menerangkan bahwa cara membuatnya mudah sekali. Sebelum memulainya, siapkan dulu bahan-bahannya seperti plastik aluminium foil, 19 botol plastik air mineral 1500 ml, tali rafia, solasi, triplek, selimut bekas yang sudah dijahit sedemikian rupa, dan spons. Setelah semua bahan terkumpul, langkah pertama yang harus dilakukan adalah Isi botol air mineral 1500 ml  dengan plastik aluminium foil. Pastikan plastik di dalamnya penuh dan pampat. Teman-teman bisa menggunakan kayu unuk mengepresnya.

Kedua, setelah botol-botol terisi plastik, kumpulkan dan satukan membentuk lingkaran lalu ikat dengan tali rafia, kemudian beri solasi biar lebih rekat. Setelah semua terikat dengan kuat, bungkus botol-botol tersebut dengan selimut yang sudah dijahit tadi. Namun, jangan lupa. Sebelum dibungkus, letakkan triplek dan spons di atasnya supaya lembut ketika diduduki nanti. Mudah, kan?

                Sampai saat ini, UPT Jatian baru menghasilkan tiga unit kursi sebab masih tahap awal pembuatan. Kholil menyampaikan bahwasanya kursi yang diproduksi di UPT Jatian memiliki ketahanan yang kuat dan tahan banting. “Untuk kekuatannya tidak perlu diragukan lagi.” ungkapnya percaya diri dan bangga atas karya yang dibuatnya. 

                Hingga saat ini, Kholil dan kawan-kawan masih memikirkan desain kursi yang diproduksi. “Karena yang diproduksi hanya berbentuk bulat dan untuk kedepannya masih dalam pencarian style biar lebih menarik dan maksimal hasilnya.” pungkasnya. 

Teman-teman bisa mencoba di rumah lho.

. Syukur-syukur, selain bertanggung jawab atas sampah sendiri, bisa melatih kreativitas dan dapat cuan. Sekadar info, di pondok putri, terdapat beberapa kerajinan berbahan dasar sampah mulai dari boneka kertas, vas bunga, dan yang sedang dipakai di gazebo Jatian adalah karpet dari bahan plastik.