Alumni Sumbang Pengeboran di Lubangsa
3420 View
Lubangsa_Berapa bulan terakhir ini santri Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa mengeluhkan kekurangan air, terutama santri putri. Bagi santri, air adalah hal pokok dalam kesehariannya untuk dibuat mandi, berwuduk dan mencuci. Kekurangan air ini tidak lain karena musim kemarau panjang. Kabar itu pun didengar oleh salah satu alumni, bapak Bahar. Selama tiga kali ia mengunjungi putrinya di posko kunjungan putri pada hari jum’at (21/09) kemarin. Keluhan-keluhan putrinya selalu didengarnya.
Sebagai alumni Bapak Bahar memastikan keluhan tersebut kepada pengurus Pengadaan Sarana dan Prasarana (PSP) putra. Ternyata benar bahwa kekurangan air bukan disebabkan mesin atau pompa air yang mati melainkan kurangnya sumber mata air. “sumber mata air disini sering kurang saat musim kemarau panjang,” ungkap, Ibnu Hasan, salah satu pengurus PSP disela-sela mencangkul untuk persiapan nge-bor.
Pengeboran sumber mata air dilakukan pada pukul 16.00 WIB sore (23/09) kemarin yang bertempat di sebelah barat dhalem berdempetan dengan kolam raksasa santri yang masih dalam tahap pembangunan. Kolam raksasa itu juga akan diproyeksikan untuk kebutuhan santri Lubangsa.
Lebih lanjut, Subaidi memaparkan bahwa alumni yang pertama kali memprakarsai sumbangan pengeboran tersebut adalah Bapak Bahar asal Rubaru sebagai penggagas awal kemudian didukung oleh dua alumni yang lain, bapak Fadlillah dan Bapak Qudsi. “tiga alumni tersebut sudi memberikan sumbangan untuk kesejahteraan santri Lubangsa” ungkap ketua seksi PSP itu.
Dengan adanya sumbangan pengeboran tersebut, pengurus PSP berharap dapat menanggulangi terjadinya kekurangan air ketika musim kemarau. “dengan pengeboran ini bagaimana santri tidak lagi mengeluh kekurangan air termasuk saat musim kemarau dan bagaimana santri bisa menggunakan dan menghemat air dengan sebaik-baiknya,” pungkas Subaidi kepada kru Koran Lubangsa.
Penulis : Abd. Aziz Editor : Abd. Warits