Tes Seleksi Siswa Baru Madrasah Diniah Sukses Digelar
3771 View
Lubangsa_Santri baru tingkat Madrasah Aliah (MA) tengah mengikuti tes seleksi calon siswa Madrasah Diniah Baramij Al-Tarbiyah Watta’lim (MDBTT) yang bertempat di Aula Lubangsa kemarin malam (18/07). Dalam tes tersebut, calon peserta terdiri dari 62 siswa. Sedangkan, materi yang diuji pada peserta itu terdapat 3 pelajaran, yakni ilmu Nahwu, Sharraf, dan Imla’.
M. Syamsul Ma’arif, Pengurus Madrasah Diniah bagian kurikulum menuturkan bahwa ujian masuk tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Ada beberapa materi yang tidak diujikan seperti ilmu fikih dan baca Quran. “Itu berdasar evaluasi tahun lalu,” tuturnya.
Dalam ujian masuk MDBTT ini, seluruh peserta akan diminta untuk menjawab beberapa lembaran soal dengan baik dan benar. Materi yang diuji tergolong pelajaran dasar, yaitu ilmu alat (Nahwu serta Sharraf.red) dan tulis-menulis arab yang benar (Imla).
Sekalipun materi dasar, peserta tidak bisa menjawab soal-soal seperti itu. Hal ini sangat disayangkan oleh pihak MDBTT. Arif—lanjutnya—akan berupaya melakukan pendampingan secara ekstra. Pasalnya beberapa jawaban yang diterima terkesan main-main, misalnya ketika ditanya soal apa itu kalam, malah dijawab krupuk. Bahkan ada pula yang menjawab secara jujur, Saporana Pak. Kaula tak tao (maaf. Pak Saya Tidak tahu).
“Maka hal tersebut menjadi PR besar bagi kami, bagaimana kami bisa mendampingi teman-teman santri untuk belajar ilmu agama, salah satunya ilmu alat ini.” tambah mahasiswa prodi PAI yang bakal KKN bulan depan.
Ketidaktahuan peserta dalam menjawab soal itu diamini oleh Mudir MDBTT. Muhammad Sauqi menyatakan santri yang ikut ujian memiliki latar belakang beragam. Maka wajar, banyak peserta yang masih belum tahu atau masih asing dengan materi-materi dasar seperti ini. apalagi kejadian-kejadian semacam itu sudah biasa dialami saat ujian seleksi pada tahun-tahun sebelumnya, “cuma masalah itu tetap jadi tanggung jawab bagi kami untuk meningkatkan kinerja dan bimbingan kepada mereka,” ujarnya.
Dia pun berharap bagaimana teman-teman santri di MDBTT itu bisa selalu giat dan rajin. Ia menukil pepatah arab yang berbunyi man jada wajada (siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil) agar jadi mantra spirit pengurus MDBTT, “Kami di sini hanya sebagai penambah dan penunjang dari sekolah formal. Di sana kan juga diajarkan kitab-kitab. Asal teman-teman rajin, semua pasti diperoleh sesuai usaha masing-masing.” pungkasnya.
Penulis | : Sofiul Umam |
Editor | : Ikrom Firdaus |