Santri Harus Pertahankan Tradisi Diskusi
2358 View
Seiring dengan berjalannya waktu kewaktu ternyata aktifitas santri Annuqayah daerah Lubangsa dalam hal berdiskusi masih melekat sampai sekarang, setelah ditanya ke beberapa alumni masih kalah kompaknya di waktu dulu, itupun juga selaras sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Abd. Aziz dalam pengajian rutin yang diisi setiap rabu sore di Masjid Jami’ Annuqayah, bahkan di jalan-jalan depan Masjid Jami’ Annuqayah itu berisi santri yang belajar maupun berdiskusi. “sekarang itu kalah dengan zaman saya dulu, kalau dulu santri sangat antusias sekali dalam belajar maupun diskusi,” ujarnya alumni PP. Annuqayah daearah Lubangsa itu.
Meskipun semangatnya santri sekarang masih kalah dengan dulu, tetapi ini juga tetap harus disyukuri, karena masih intens sampai sekarang, walaupun bisa dibilang cuma minoritas. Hal ini diamini pula oleh Fathorrahman, dengan tersenyum ia membenarkan bahwa santri saat ini benar-benar mulai meninggalkan tradisi diskusi itu. Mantan ketua Iksapansa yang saat ini tinggal di Gapura ini memberikan masukan kepada pengurus untuk tetap mempertahankan tradisi diskusi “kalau bisa santri harus membentuk kelompok-kelompok diskusi, seperti dulu, kan ada Orda yang bisa memanfaatkan ini,”ujarnya di kantor Madrasah Diniyah.
Abd aziz, salah satu santri PP. Annuqayah Lubangsa mengatakan bahwa memang diskusi patut untuk dipertahankan, karena menurutnya diskusi sangat banyak manfaatnya, mulai dari mengasa santri untuk bisa berwacana juga melatih mental santri agar lebih kuat nanti bila telah terjun ke masyarakat. “diskusi memang sangat penting untuk kita pertahankan karena itu banyak manfaatnya,” ujarnya. “Untuk sekarang” tambahnya “memang kita masih mungkin tidak merasakan apa-apa dari diskusi ini. Akan tetapi, kalau kita sudah pulang ke masyarakat baru disitu kita merasakan dampak positif dari diskusi ini,” tegasnya.
Kegiatan diskusi santri ini mendapatkan dukungan dari santri senior, mantan kru majalah Muara, Ach Zaini yang sering mengikuti diskusi Forum Mahasiswa Lubangsa (Formal) juga menigninkan jika santri Lubangsa bisa belajar dengan teman-temannya di forum-foroum diskusi “saya rasa berdiskusi adalah membuat santri cerdas,” tegas santri asal Kalimantan itu saat ditemui di biliknya.
Penulis : Jamalul Muttaqin
Editor : Misbahul Munir