Beberapa bulan yang lalu, data base buku/kitab bacaan di Perpustakaan Lubangsa memang sudah selesai diinput ke sistem Senayan. Akan tetapi, tidak semua data yang dimasukkan karena tidak semua dianggap penting oleh pustakawan. “Kami masukkan yang penting-penting saja, seperti data penerbit, pengarang, tahun terbit, tempat terbit, dan lain sebagainya,” ungkap Abd. Waris, Ketua Perpustakaan.

Hanya saja, imbuhnya, ada beberapa poin yang mesti dimasukkan lagi, sesuai dengan dauh pengasuh, seperti subjek buku, yang berisi daftar isi. “Karenanya, sekarang kami genjot memasukkan data tersebut, termasuk juga gambar bukunya,” terangnya.

Seminggu belakangan, para pustakawan sudah melakukan input data tersebut. Beruntung, para pustakawan bisa memanfaatkan 4 komputer yang diproyeksikan untuk warnet, karena warnet yang direncanakan masih dalam tahap persiapan, belum dioperasikan. Jadi, semua pustakawan bisa bekerja bersama-sama. “Kalau sebelumnya, ketika input data pertama, membutuhkan waktu yang lama, karena komputer yang digunakan hanya satu. Kalau sekarang, alhamdulillah kerja kami bisa lebih cepat. Apalagi, sekarang juga dilengkapi dengan scanner yang bisa digunakan untuk nyecan cover buku,”  kata Sutikno, menjelaskan.

Pihaknya juga menjelaskan, bahwa jika tak ada kendala, input data tersebut tidak akan memakan waktu hingga berbulan-bulan lamanya. Pasalnya, hanya dalam waktu seminggu saja, sudah hampir separuh data pustaka bisa dimasukkan. “Kami akan bekerja keras sehingga input data tersebut cepat selesai, dan santri bisa memanfaatkan perpustakaan ini dengan baik,” aku Waris, di sela-sela melakukan input data, Ahad malam (24/9).

Penulis            : Abd. Muqsith