Podcast Bahasa Madura, Upaya P2K Lubangsa Hidupkan Jam Belajar Santri
405 View
Lubangsa_Pihak Pendidikan dan Pengembangan Keilmuan (P2K) PP. Annuqayah daerah Lubangsa menggelar podcast berbahasa Madura di Wilayah II pada Selasa (15/7) malam. Acara ini diinisiasi sebagai langkah untuk menghidupkan kembali semangat santri dalam mengikuti jam belajar.
Risky Ariyanto, pengurus P2K yang membidangi Wilayah II, mengaku prihatin dengan menurunnya antusiasme para santri saat jam belajar berlangsung. “Banyak yang justru mengobrol santai, bahkan tertidur. Karena itu, kami mencoba menghidupkan suasana dengan podcast yang lebih interaktif,” ujarnya usai acara.
Menariknya, podcast ini dikemas dalam Bahasa Madura, bertajuk “Parlona aghuna’aghi bhasa Madhura dalem alampa’aghi koodi’an re-sa’are e Pesantren”. Hal ini sebagai upaya pelestarian bahasa ibu di kalangan santri. Sebab pihak P2K merasakan kekhawatiran mendalam: banyak santri sudah mulai melupakan bentuk-bentuk bahasa Madura yang halus dan sopan, khususnya dalam komunikasi kepada guru, kiai, atau orang tua mereka sendiri.
“Mereka lupa tata krama berbahasa karena telah hidup dengan teman sebaya. Maka kami hadirkan medium yang dekat dan mudah diterima, yakni podcast. Lewat ini, kami ingin menyampaikan bahwa belajar Bahasa Madura juga merupkan kebutuhan santri,” kata Risky, santri asal Manding itu.
Podcast ini menghadirkan dua pembicara utama: Abd. Baqi, seorang santri yang aktif di pelestari Bahasa Madura Komunitas Abdhi Dhalem Songennep, serta Luqman Hakim, santri yang dikenal mampu mencairkan suasana. Kehadiran keduanya menjadi kunci agar acara tidak terasa kaku dan tetap edukatif.
Koordinator Seksi, Sandi Eris Afrian Syah, menyebut podcast ini akan menjadi gerbang pembentukan komunitas belajar Bahasa Madura di Lubangsa nantinya. “Kami rencanakan kelanjutan podcast ini, berupa pembentukan forum belajar ejaan dan ucapan Bahasa Madura yang baik dan benar. Supaya santri tidak lagi belepotan saat berbicara dengan guru, kiai, atau orang tua mereka,” katanya.
Inisiatif ini menjadi satu dari sekian inovasi P2K untuk merespons tantangan era digital dalam dunia pesantren, tanpa kehilangan akar budaya lokal. Podcast akan digelar secara berkala, dengan harapan semakin banyak santri yang terlibat dan kembali bangga berbahasa Madura.
Penulis | : Moh. Zainur Rozy |
Editor | : Sururi Nurullah |