Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa dalam memperingati seribu hari wafatnya KH. Warits Ilyas (Alm.) mewajibkan seluruh santri Lubangsa untuk ziarah ke pemakaman KH. A. Warits Ilyas (Alm.)  pada hari Jumat (18/11) setelah jamaah shalat subuh.

Mengupayakan santri mengikuti 1000 hari wafatnya KH. Warits Ilyas (Alm.) santri tidak diperbolehkan untuk pulang kekamarnya setelah hadiran subuh. Hal itu dilakukankan untuk mengantisipasi ketidak hadiran santri ke pemakamaman.

Dalam kesempatan tersebut, Ali Hisyam, Ketua Pengurus Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa membuka dengan tawassul yang kemudian diisi dengan membaca yasin bersama yang dipinpin oleh Affan Quraysi dan dilanjutkan dengan tahlil bersama oleh Ali Hisyam sakaligus ditutup dengan doa di pemakaman KH. Warits Ilyas (Alm).

Ahmad Faisol, santri PP. Annuqayah daerah Lubangsa menyatakan bahwa setiap santri tidak hanya berdoa yang dikhususkan kepada KH. Warits Ilyas (Alm) melainkan dapat mereflesikan perjuangan-perjuangannya selama masih hidup. “Berdoa di setiap waktu untuknya (KH. Warits Ilyas (Alm) red.) sudah saban kita salat, tetapi momentum 1000 hari wafatnya beliau harus di reflesikan mengulang sejarah-sejarah yang telah diperjuangkan beliau,” ungkapnya saat ditemui di bilik C 01.

Penulis   : Nur Mahmudi

Editor     : Misbahul Munir