Pengasuh Ajak Masyarakat Guluk-Guluk kembali ke Akar
3942 View
Lubangsa_Semangat kemerdekaan berkobar di lapangan Kamisan tadi malam (27/08). Ribuan santri dan masyarakat Guluk-Guluk berkumpul untuk memperingati haul Syuhada K. Abdullah Sajjad yang gugur di di lapangan tersebut 76 tahun silam saat mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah. Acara yang dihelat GP Anshor Guluk-Guluk tersebut mendapat apresiasi positif dari seluruh kalangan masyarakat.
KH. Mohammad Shalahuddin A.Warits, M.Hum, selaku Pengasuh PP. Annuqayah daerah Lubangsa berkesempatan memberikan orasi kebangsaan. Beliau menegaskan kepada seluruh masyarakat dan santri agar tidak terbuai oleh media massa. “kita akan dibuat tercengang oleh media massa akan sesuatu yang jauh hinga lupa akar sendiri.” tegasnya. Bukan tanpa alasan beliau berorasi demikian. Perkembangan media massa yang pesat memberikan pengaruh terhadap nasionalisme da cara brpikir seseorang. “Kita dibuat bangga dengan pahlawan barat yang pakai bedil dan lupa bersyukur bahwa di Guluk-Guluk kita punya simbol kepahlawanan K. Abdulla Sajjad.” tambahnya.
Beliau juga mengajak masyarakat Guluk-Guluk untuk tidak meninggalkn pesantren. Pesantren memiliki peran penting di masyaraat. Dulu, cerita beliau, ketika mayarakat menghadapi suatu problem, pesantren menjadi tempat untuk berembuk dan mencari solusi bersama, termasuk sewaktu penjajah datang dan berniat merampas kembali kemerdekaan Indonesia. “Kita dijauhkan dari realitas oleh TV, dan HP. Kitabkembalikan ke akarnya (sekarang; Red) bahwa pesantren menjadi tempat solusi sebagaimana dulu, ketika kemerdekaan, pesantren ada di barisan terdepan.” kata beliau.
K. M. Faizi, dalam sambutannya menuturkan bahwa orang dulu berujang mengusir penjajah. Tugas kita, lanjutnya, adalah mengusir kebodohan. “Marilah berkhidmat untuk negeri ini dengan kesantrian kita.” tandasnya. Sekadar informasi, acara tersebut dimeriahkan dengan pawai obor, penampilan majelis sholawat At-Taufiq dan pemberian kupon gratis untuk peserta.