Lubangsa—Organisasi Ikatan Santri Annuqayah Jawa (Iksaj) merealisasikan program kerja pamungkasnya, yakni Malam Anugerah (Closing Activity.Red) pada Senin malam (8/3) yang bertempat di Aula Lubangsa. Acara tersebut menggabungkan beberapa program kerja dari pengurus seksi di Iksaj. 

Seperti pengakuan Ketua Ikatan Santri Annuqayah Jawa (Iksaj)—Muhammad Hafil Mangkudilaga—dalam sambutannya, bahwa acara yang memakan waktu dua malam tersebut merupakan acara pamuangkas serangkaian kegiatan dari beberapa program kerja yang ada di Organisasi Iksaj. Acara tahunan tersebut juga merupakan acara yang paling di tunggu oleh anggota Organisasi Iksaj, karena, lanjut Hafil, sapaan akrabnya, dalam acara Malam Anugerah akan ada penganugerahan anggota terbaik, terajin dan berprestasi. “Acara Malam Anugerah merupakan penutup dari semua kegiatan yang ada di Organisasi Iksaj,” ujar santri kelahiran Banyuglugur, Silo Banteng, Situbondo tersebut.

Hampir sedana seperti yang diungkapkan, Zainul Kholil, selakku Bendahara Umum Organisasi Iksaj, mengatakan bahwa acara yang cukup banyak menelan uang tersebut sengaja diberi waktu dua malam, karena di malam pertama akan ada penampilan dari Sanggar Pelangi. Sedangkan untuk malam kedua adalah malam puncak yang di dalamnya ada beberapa gabungan program kerja dari beberapa pengurus seksi Organisasi Iksaj. Seperti halnya Hibah Buku, Program kerja dari Pengurus Publikasi dan Informasi (PI) dan penampilan teater dari seksi Kesenian. “Itu sudah sesuai kesepakatan dari Dewan Tanfidzi Organisasi Iksaj,” bebernya saat ditemui di kamarya Blok C/06.

Menurut, Ahmad Sufyan, anggota Organisasi Iksaj, mengatakan bahwa acara tahun ini cukup berbeda dengan acara Malam Anugera di tahun-tahun sebelumnya, sebab dengan adanya rentetan acara terlebih Hibah Buku kepada Perpustkaan Lubangsa, menurutnya, menjadi pembeda antara acara tahun ini dan tahun kemaren,” Acaranya keren, banyak souvenir yang dibagikan kepada anggota secara cuma-Cuma,” ungkap anggota Iksaj yang sekarang duduk di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah 1 Annuqayah tersebut.

Penuis: Fathor Rohman

Editor: Muhtadi