Presiden Jokowi Hadiri Hari Perdamaian Internasional di Annuqayah
1926 View
Annuqayah_Kegiatan Hari Perdamaian Internasional 2017 oleh United Nation (UN) Women dan Wahid Foundation dengan tema “Perempuan Berdaya, Komunitas Damai” yang bertempat di Anuqayah Guluk-Guluk Sumenep, kemarin (08/10), berjalan dengan lancar tampa kendala.
Hadir pada kegiatan tersebut Presiden Republik Indonesia, Jokowi, dan Khofifah Indarparawansa (Menteri Sosial), Bapak Soekarwo (Gubernur Jawa Timur), Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur), Busyro Karim (Bupati Sumenep), Fauzi (Wakil Bupati Sumenep), dan beberapa perwakilan dari berbagai negara.
Selaku perwakilan Dewan Masyaikh Annuqayah, Prof. Abd. A’la dalam sambutannya memberikan ucapan terimakasih kepada Yenni Wahid dan Direktur UN. Women, Niwa Kato yang telah memilih Pesantren Annuqayah sebagai kegiatan internasional dalam rangka mendeklarasikan Hari Perdamaian Internasioanl. “Kami sampaikan terimakasih kepada Presiden Jokowi yang sudi menghadiri kegiatan ini di Annuqayah, ini merupakan kedua kalinya dihadiri presiden setelah Gus Dur,” katanya disambut dengan tepuk tangan antusias para undangan.
Dalam sambutannya, Derektur Wahid Foundation, Yenni Wahid membenarkan bahwa pihaknya telah memilih Sumenep sebagai deklarasi kegiatan Hari Perdamaian Internasional dengan berbagai pertimbangan dan alasan yang logis. “Karena Annuqayah sebagai pesantren tertua yang ada di Sumenep saya berharap pula dari Madura lahir perempuan-perempuan yang dapat memperdayakan dirinya, salah satunya dengan carabergerak dalam bidang pengembangan skiil dan usah-usaha kecil yang mandiri,” katanya di sela-sela sambutannya.
Jokowi Harap, “Perdamaian” Ditumbuhkan Bukan Dipaksakan
Selaku orang nomer satu di Indonesia, Presiden Jokowi menceritakan bahwa Indonesia merupakan negara yang paling beragam, baik dari suku, etnis, budaya, bahasa, dan agama. Akan tetapi, menurut Jokowi kemajmukan masyarakat Indonesia menjadi bagian yang dikagumi oleh negara-negara dunia, ia mengaku salah satunya presiden Afghanistan Ashraf Ghani Ahmadza, bahkan pada bulan Desember nanti akan ada 40 utusan dari beberapa tokoh di Afghanistan untuk belajar tentang perdamaian di Indonesia. “Di Afghanistan yang hanya memiliki tujuh suku tak lepas dari berbagai konflik, bahkan sekarang suku-suku itu terpecah menjadi 40 kelompok,” ungkapnya.
Di Indonesia negara yang memiliki 714 suku tak pernah ada konflik. Dengan adanya kegaitan Hari Perdamaian Internasional yang dipelepori oleh UN. Women dan Wahid Foundation, Jokowi berharap dukungan dari berbagai pemuka agama. Pada ribuan santri dan undangan yang hadir Jokowi menyerukan untuk menumbuhkan semangat perdamaian bukan memaksakan akan perdamaian.
Sebelum menutup sambutannya sekaligus mebuka kegiatan Hari Perdamaian Internasional, Jokowi memberikan hadiah sepeda kepada para undangan.
Penulis: Jamalul Muttaqin
Editor: Misbahul Munir