Lembaga Unit Lubangsa Buka Kegiatan dengan Motivasi dari Kiai
4959 View
Lubangsa_ Seluruh Lembaga Unit yang berada di bawah naungan Pengurus Seksi Pendidikan, Pengajaran, dan Pengembangan Keilmuan (P2PK) buka kegiatan serentak dengan tajuk Pembukaan Aktivitas Lembaga Unit (PALU) ’22 pada Ahad (05/06) malam. Kegiatan yang bertempat di Aula Lubangsa tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota lembaga unit terkait.
Pembukaan aktivitas secara serentak memang telah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Lembaga Unit yang berada di bawah naungan Pengurus PPA. Lubangsa Seksi P2PK tersebut sangat bersemangat berlomba-lomba dalam kebaikan. “Dengan demikian, pembukaan secara serentak diharapkan menjadi momen penting untuk tetap menguatkan kebersamaan, solidaritas, dan soliditas antar pengurus dan anggota lembaga unit Lubangsa,” tutur Moh. Faizal selaku pengurus seksi P2PK.
Kegiatan yang dimulai usai salat jamaah isya’ tersebut berlangsung meriah. MC dua bahasa dibawakan oleh personel Lembaga BPBA bidang bahasa arab dan inggris; lantunan kalam ilahi dibawakan oleh perwakilan dari anggota Nizam tadrisi al-Quran kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa inggris oleh seorang anggota BPBA Inggris.
Setelah itu, Ketua Seksi Pengurus P2PK Moh. Nailus Shofi memotong pita sebagai simbolisasi pembukaan aktivitas dengan didampingi oleh seluruh ketua lembaga unit yang berjumlah enam yaitu Mudir Madrasah Diniah (Mohammad Sauqi), Ketua BPBA Arab (Feri Arfadi), Ketua BPBA Iggris (Ah. Ainul Basyar), Ketua Darul Kutub Lubangsa (Deni Hidayatullah), Ketua Nizam Tadrisi al-Quran (Moh. Fudlailul Anam), dan Ketua Forum Mahasiswa Lubangsa (Abd. Sa’ed).
Pada saat sambutan, santri yang berasal dari Batuputih tersebut mengungkapkan bahwa semangat belajar terutama pada anggota lembaga unit sebenarnya naik turun. Selalu saja ada beberapa anggota yang tidak ikut kegiatan, tidak kerasan, merasa tidak mampu, bahkan ada yang keluar dari keanggotaan lembaganya. “Itu biasa. Karena berproses itu tidak mudah. Sukses itu bukan pemberian cuma-cuma. Kesuksesan memang harus diperjuangkan dengan proses yang berdarah-darah,” tuturnya dengan santun di hadapan hadirin.
Kegiatan tersebut menghadirkan seorang motivator yaitu KH. Muhammad Salahuddin, M. Hum. Penasehat PP. Annuqayah Lubangsa itu mengawali penyampaian dengan kalimat sederhana namun membuat para hadirin tersenyum-senyum. “Kok bisa santri kurang motivasi? Kurang menderita hidupnya? Terlalu enak ya berada di pondok?” dawuhnya sebagai kalimat pembuka motivasi.
Beliau kemudian menjelaskan dengan gamblang betapa kesempatan untuk hidup dan berproses di Lubangsa ini merupakan sebuah kebanggaan. Lubangsa ini, lanjut beliau, adalah nama dari lokasi pertama kali yang ditempati oleh Kiai Syarqawi yang mulanya digunakan sebagai tempat atau kandang kuda sekaligus sebagai rumah dan musalla. Semua daerah di Annuqayah ini adalah perkembangan dari Lubangsa.
“Itu kebanggan dan motivasi mutlak bagi santri Lubangsa,” dawuhnya.(Red)
Penulis : Ahmad Fawa'id
Editor : Abd. Sa'ed