Satu tahun lebih air RO (Reserve Osmosis) diresmikan, kini usaha air minum milik Lubangsa kebanjiran konsumen. Berdasarkan catatan pengelola air bio energy ini, lebih dari 75 % santri Lubangsa saat ini telah menggunakan air RO (Reserve Osmosis) sebagai air minum harian mereka.

Hal ini menjadi kabar yang menggembirakan bagi pengelola RO sendiri dan pengurus khususnya, karena sebagian besar santri dapat mengkonsumsi air hasil kelola pesantren.“Merupakan hal yang sangat menggembirakan bagi kami, karena tujuan awalnya kan kami memang ingin agar santri tidak sembarang mengkonsumsi air minum yang masih samar kualitasnya, disamping harga jual air ini lebih murah dari air mineral yang ada di pasaran,” tutur Rasyidah, pengurus penanggungjawab air RO itu.

Dalam satu hari, air yang menjadi produk kebanggaan Lubangsa ini dapat terjual hingga 2200 ml dengan harga terjangkau yakni 2500 untuk setiap pembelian 5000 ml (1 galon berukuran sedang) harga ini setara dengan  1500 ml air mineral yang umum dipasaran.

“Kalau konsumen sebagian besar adalah santri Lubangsa sendiri. Karena sampai saat ini air RO memang masih tidak diperjual belikan untuk kalangan luar. Namun terkadang pengunjung juga menkonsumsinya bahkan MTs Putra saat ini telah berlangganan dengan kami”. Sambung Nur Aini yang juga merupakan pengelola air RO.

Istimewanya air tersebut, selain melawati proses penyaringan setiap bulan, sesekali didakan khatmil Qur’an, agar kualitas air tidak hanya diperoleh melalui mesin namun juga dengan do’a.

Penulis : Fadhilatul Aini

Editor   : Imroatul Hasanah