Langgher Kesenian Hiasi Tugu Annuqayah dan Tugu Lubangsa
3906 View
Lubangsa_Langgher Kesenian Lubangsa tampilkan bakat mereka dengan upaya menghiasi tugu Annuqayah daerah Lubangsa agar lebih indah dilihat. Selain itu, untuk memancing minat santri dalam berseni serta dapat memotivasi santri lewat seni, karena seni itu indah.
Beberapa pegiat seni Langgher Kesenian memulai aksinya pada tanggal 26 Agustus 2020, dan dimungkinkan akan selesai pada september minggu ke –I. Awal mula pelukisan tersebut diusung oleh pengurus Pengadaan Sarana dan Prasarana (PSP).
Kemudian, bekerjasama dengan pengurus Kesenian, mereka menyampaikan hal tersebut kepada al-Ustaz Nuril Supriyadi selaku Kasi pengurus Kesenian, Aying sapaan akrabnya, merespon baik tentang hal itu.
Dikonfirmasi kepada Muhammad Wasil. “Pada awalnya pengurus PSP yang menginstruksikan kepada kami dan kami terima saja dan tepat pada Rabu 26 Agustus 2020, dan untuk memperindah lingkungan pesantren,” ungkap pengurus Wakasi Kesenian itu
Sebelumnya, Aying menyampaikan ide tersebut kepada pengasuh yang akhirnya direspon baik oleh pengasuh, lukisan tersebut diisi puisi karya Aying sendiri, dengan judul “Nadzom Annuqayah” dan menggunakan cat Aga (cat untuk melukis, Red) hal tersebut juga mendapat respon baik dari pengasuh.
“Targetnya, jika lukisan ini selesai kami masih memiliki agenda untuk melukis beberapa tembok seperti di dapur Blok C dan tempat-tempat lainnya. Namun kami cenderung takut lukisan kami akan dirusak oleh beberapa santri yang sedikit usil. Sehingga kami mengharap kepada seluruh santri untuk tetap menghargai dan menjaga lukisan yang telah kami buat,” ungkap Muhammad Wasil selaku pengurus Wakasi Kesenian.
Lebih lanjut, salah satu santri sangat mengapresiasi hasil lukisan teman-teman langgher kesenian. “Lukisannya indah, di samping keindahan kaligrafinya dan warna yang digunakan sangatlah cocok dari tempat juga strategis, saya mendoakan semoga lukisan tersebut cepat terlaksana dengan baik dan lancar,” ungkap Moh. Syarief Hidayatullah Zain MZ, santri asal Batuputih ketika diwawancarai oleh Kru Lubangsa.org kemarin sore (3/8).
Penulis: Syarif Hidayatullah Zain MZ
Editor: Imam Tabroni