Refleksi Kemerdekaan RI ke-75, Pemateri Sebut Kategori Pahlawan
4230 View
Lubangsa_PP. Annuqayah daerah Lubangsa menggelar acara peringatan Dirgahayu Republik Indonesia (RI) yang ke-75 Senin malam (17/8). Acara ini dilaksanakan oleh Forum Mahasiswa Lubangsa (Formal), dengan tema “Refleksi Kemerdekaan” bertempat di halaman Masjid Jamik Annuqayah.
Panitia Pelaksana mengundang Drs. KH. Muhsin Amir sebagai pemateri I, Syaf Anton WR, Budayawan Nasional dari Sumenep sebagai pemateri II, dan K. Muhammad Affan sebagai moderator.
Adapun tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk menolak lupa terhadap kemerdekaan Republik Indonesia dan menghadirkan kembali semangat para pahlawan, juga kiai yang telah berperan penting dalam terwujudnya kemerdekaan.
“Dengan acara ini kita kembali mengingat terhadap kemerdekaan Indonesia yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dan kiai, semoga semangat para pejuang merasuk ke generasi muda saat ini,” ungkap, K. Muhammad Affan diawal pembicaraan.
KH. Muhsin Amir sebagai pemateri pertama menjelaskan pengertian pahlawan dalam segi bahasa Arab. Kiai yang kini menjabat Kepala MA 1 Annuqayah putri ini menyebut pahlawan sebagai syahid yang berarti orang yang hadir dan memberikan manfaat kepada lingkungan sekitarnya. Beliau membagi pahlawan ke dalam tiga kategori yaitu politik, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.
“Seperti KH. Abdullah Sajjad yang wafat demi mempertahankan kemerdekaan merupakan pahlawan dalam bidang politik melawan Belanda karena membangun gerakan Laskar Fi Sabilillah meski beliau juga memberikan pengajian-pengajian, sedangkan K. Ilyas Syarqawi itu pahlawan dalam bidang Pendidikan di Annuqayah, khususnya,” jelasnya.
Pada awalnya yang menjadi ketua laskar Hizbullah adalah KH. Ilyas. “Sebenarnya yang menjadi ketua Laskar Hizbullah adalah KH. Ilyas, tapi dialihkan ke KH. Abdullah Sajjad,” tambah beliau.
Dengan adanya pahlawan kita dapat merasakan kemerdekaan. Syaf Anton Wr, salah seorang budayawan yang membina komunitas-komunitas di Annuqayah itu juga memaparkan bahwa pengertian pahlawan sangat luas, tiada terbatas. Pahlawan adalah orang yang berkorban demi kebaikan dan memberikan kenyamanan kepada lingkungan sekitarnya, bukan hanya untuk dirinya sendiri.
“Pahlawan dengan perjuangannya dapat merasakan kemerdekaan, maka jangan lupakan sejarah, jas merah, generasi sekarang ada karena ada generasi lalu,” ungkap Mantan Ketua Rumah Literasi Sumenep itu.
KH. Muhsin Amir berharap kepada para santri untuk selalu rajin dalam belajar. “Saya berharap kepada semua santri untuk senantiasa rajin dalam belajar, baik keilmuan agama ataupun umum,” pungkas cicit KH. Muhammad Syarqawi tersebut.
Penulis : Imam Tabroni
Editor : Abd. Warits