Persiapan Belanja Bahan Pustaka, Perpustakaan Lubangsa Sebarkan Angket
3051 View
Hasil Angket Harus Mewajahkan Lubangsa
Setelah melalui barbagai proses yang tak sebentar, akhirnya angket perpustakaan Lubangsa mulai disebarkan (15/8). Berbagai tahap telah dilalui, mulai dari perancangan yang dilaksanakan oleh seluruh Pustakawan, kemudian dibuat oleh Pengurus Harian Perpustakaan, hingga tahap pengoreksian oleh Pembina Perpustakaan, Pengurus seksi KP2, dan pengurus Waka. II, akhirnya angket mendapat restu langsung dari pengasuh PP. A Lubangsa untuk disebarkan. Seusai Pengasuh membaca dan mengoreksi, beliau berharap hasil angket ini dapat mewajahkan Lubangsa secara umum.
Abd. Waris, Ketua Perpustakaan, setelah membagi-bagi tugas kepada seluruh Pustawakan berkaitan dengan angket ini, kemudian mengkoordinir semuanya untuk menyebar angket ke semua elemen yang ada di Lubangsa. “Semua harus tersentuh, tanpa terkecuali,” kata santri kelahiran Rubaru itu. Menurutnya, semua lini yang ada memang seharusnya disentuh mengingat apa yang didauhkan pengasuh kepadanya ketika menembusi angket beberapa hari yang lalu.
Hal itu dilakukan agar Perpustakaan Lubangsa, melalui angket ini, dapat menampilkan wajah Lubangsa secara umum; sesuai dengan kebutuhan santri dan Lubangsa sendiri. Santri yang mengambil Jurusan Akhlak Tasawuf di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) ini juga mengungkapkan bahwa angket ini merupakan satu dari sekian proses untuk kemajuan Perpustakaan Lubangsa ke depan. Melalui angket ini dia berharap dapat mengetahui apa kebutuhan santri Lubangsa dalam dunia baca-tulis.
Menurut Sutikno, Sekretaris Perpustakaan Lubangsa, santri, Pengurus Lubangsa, hingga Pengurus Lembaga Unit pun tak luput dari perhatian angket ini. Angket tersebut memang disediakan untuk semua lapisan di Lubangsa. “Hal ini kami lakukan agar kita dapat membantu dalam kepengurusan mereka, baik itu di kepengurusan seksi maupun di kepengurusan Lembaga Unit,” ungkap mantan Reporter Muara itu.
Ada 268 lembar angket yang disebarkan, yang itu di bagikan secara rata untuk kamar-kamar di PP. Annuqayah daerah Lubangsa, juga kepengurusan yang ada. Di setiap kamar mendapatkan jatah tiga lembar angket. Namun, di tiap lembarnya, santri dapat memilih dua item di tiap poinnya. Lain halnya dengan sepuluh kepengurusan Unit yang ada di Lubangsa, di tiap kepengurusan hanya menerima satu lembar angket saja. Begitu pula dengan kepengurusan Seksi yang menerima satu lembar angket saja. Namun semuanya tetap dapat memilih dua di tiap poinnya. “Baiknya seperti itu saja, biar mereka bisa rembuk dengan yang lainnya dan tidak asal mengisi angket ini,” kata Alfan Jamil, Pustakawan bagian Pengadaan Jaringan.
Penulis : Ach. Murtafiq
Editor : Abd. Muqsith